PORTALBANGKALAN.COM - Pada saat ini, pengerjaan proyek pembetonan peningkatan jalan Juwet Kenongo Porong - Krembung yang dilakukan oleh PT Cahaya Indah Madya Pratama telah menjadi perhatian Java Corruption Watch (JCW). Proyek ini bernilai sekitar Rp 49.261.098.842,-, dan Ketua Umum JCW, Sigit Imam Basuki ST, telah menemukan berbagai kejanggalan dalam pelaksanaannya.
Mengamati dengan Cermat
Sigit Imam Basuki ST telah mengamati proyek ini secara detail, mulai dari lantai kerja, pembetonan, hingga pengeringan. Dia bahkan menyempatkan diri untuk mengawasi pekerjaan proyek di kawasan Porong dan Krembung pada malam hari.
Salah satu kejanggalan yang ditemukan adalah penancapan besi di tengah antara dua sisi beton. Besi seharusnya ditancapkan saat beton masih basah, sehingga terdapat ikatan yang kuat antara besi dan beton. Namun, sebagian besi baru ditancapkan saat beton telah mengering, menyebabkan kurangnya ikatan antara besi dan beton.
Masalah dengan Pemasangan Besi Warmes
Selain itu, ada indikasi ketidakmenggunaan besi warmes untuk pengecoran beton. Bahkan, dalam seluruh pembetonan, tidak ada satupun besi warmes yang terpasang. Fungsi besi warmes sangat penting, karena mereka menjaga kelenturan beton dan mampu menahan beban. Tanpa besi warmes, beton menjadi rentan terhadap patah, terutama pada lubang bekas gerinda atau Cutting. Kendaraan berat yang melintasi jalan tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah.
Retakan pada Jalan Beton
Pada tanggal 25 Oktober 2023, Sigit Imam Basuki ST melakukan pemeriksaan langsung terhadap kondisi beton di Porong- Krembung. Jalan sepanjang 3,6 kilometer ini dibangun di atas jalan aspal dan dibiayai oleh dana APBN senilai Rp 49,261 miliar. Di Desa Lajuk, Kecamatan Porong, dia menemukan beberapa bagian beton yang terlihat retak. Beberapa retakan terlihat jelas dan bahkan ada yang memanjang dari bagian atas hingga ke bagian bawah beton.
Penyebab Retakan
Mengapa beton ini mengalami retakan? Sigit Imam Basuki ST menjelaskan bahwa indikasi terkuatnya adalah perencanaan pembangunan jalan beton yang kurang memadai. Hamparan beton ini tidak menggunakan tulangan besi warmes, yang seharusnya digunakan untuk menguatkan struktur beton. Tanpa besi warmes, beton tersebut tidak memiliki daya tahan yang cukup, terutama karena jalan beton ini baru dibangun dan belum dilewati oleh kendaraan berat.
Sigit juga telah menghitung lebih dari 50 titik retakan yang terlihat di sepanjang jalan beton antara Desa Lajuk, Kecamatan Porong, dan Desa Jenggot, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo. Beberapa retakan bahkan terlihat hingga ke bawah beton, menunjukkan masalah serius dalam konstruksi jalan ini.