Network
PORTALBANGKALAN.COM - Jalan tol tak hanya menjadi simbol perkembangan infrastruktur di Indonesia, tapi juga menawarkan keunikan tersendiri. Salah satunya adalah Jalan Tol di Jawa Tengah yang dibangun di atas laut dan terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang. Namun, apa yang membuat jalan tol ini begitu istimewa? Yuk, kita simak lebih lanjut!
Mengintip Jalan Tol Jawa Tengah yang Berbeda
Biasanya, jalan tol dibangun dengan menggunakan bahan beton dan aspal sebagai material konstruksinya. Namun, Jalan Tol yang menghubungkan Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Demak ini memperlihatkan sesuatu yang berbeda. Dalam proses pembangunannya, jalan tol seluas 26,95 kilometer ini menggunakan bahan yang jarang terpikirkan sebelumnya, yaitu bambu! dan menghabiskan dana hingga Capai 10 Triliun.
Baca Juga: Sudah Tahu? Fakta Jalan Tol Tercantik di Sumatera Barat Menakjubkan, Pekanbaru-Padang Cuma 3 Jam
Keunggulan Bambu Sebagai Material Konstruksi
Penggunaan bambu sebagai material konstruksi jalan tol ini sebenarnya memiliki alasan yang kuat. Bambu memiliki serat yang kuat, elastis, dan ringan sehingga sangat baik untuk menahan beban. Kekuatan inilah yang membuat bambu menjadi pilihan yang tepat dalam membangun jalan tol yang menghadapai tantangan medan di atas lahan tanah lunak.
Baca Juga: Capai 78,09 Triliun Inilah Jalan Tol Terindah Sumatera Barat-Riau: Punya 5 Terowongan Terpanjang
Manfaat Matras Bambu untuk Jalan Tol
Sebagai bagian dari konstruksi jalan tol ini, matras bambu memiliki peran yang sangat penting. Selain meningkatkan daya dukung tanah pada lokasi, matras bambu juga berfungsi sebagai tanggul laut untuk mencegah banjir rob di kawasan tersebut. Dengan memadukan keunggulan bambu dan pembebanan menggunakan pasir laut, jalan tol ini menjadi lebih kokoh dan tahan lama.
Menghadirkan Konektivitas Strategis
Jalan Tol Jawa Tengah yang memanfaatkan bambu sebagai salah satu material konstruksinya ini menghubungkan beberapa kawasan strategis di provinsi tersebut. Beberapa di antaranya adalah bandara, pelabuhan, pusat kota, serta tempat-tempat wisata religi di Kabupaten Demak. Dengan demikian, jalan tol ini tidak hanya berperan sebagai penghubung antarkabupaten, tapi juga sebagai jembatan untuk memperlancar mobilitas masyarakat dan mendukung sektor pariwisata.
Keberlanjutan Konstruksi Ramah Lingkungan
Selain memiliki keunggulan dalam segi kekuatan dan kelenturan, penggunaan bambu sebagai material konstruksi juga memberikan dampak positif pada lingkungan. Bambu merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan cepat, sehingga pemanfaatannya tidak menimbulkan kerusakan lingkungan yang permanen. Dengan memilih bahan ramah lingkungan, pembangunan jalan tol ini memberikan contoh baik dalam mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
