Network
PORTALBANGKALAN.COM - Temukan cerita unik dan menarik di balik nama-nama jalan dan kawasan di Jakarta.
Dari Menteng hingga Lebak Bulus, setiap nama memiliki asal usul yang menarik untuk diungkap. Bacalah artikel ini untuk mengetahui cerita di balik nama-nama terkenal di Jakarta.
Jakarta adalah sebuah kota yang memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Di balik gedung-gedung pencakar langit dan kemacetan lalu lintas, terdapat cerita menarik yang mungkin belum banyak diketahui oleh warga Jakarta maupun pendatang yang baru saja merantau ke kota ini.
Salah satu cerita yang menarik adalah asal usul nama-nama jalan dan kawasan di Jakarta. Setiap nama memiliki sejarah dan cerita yang unik, seperti halnya nama Menteng yang dulunya adalah hutan yang penuh dengan pohon menteng, atau nama Kwitang yang berasal dari nama seorang tuan tanah super kaya raya bernama Kwik Tang Kiam.
Baca Juga: Terungkap! Asal Usul Nama Jalan Bersejarah di Kota Bandung yang Menyimpan Kisah Unik dan Menarik
Yuk, kita simak cerita di balik nama-nama jalan dan kawasan terkenal di Jakarta!
Menteng, Jakarta Pusat
Kawasan Menteng ini sebelumnya adalah hutan yang banyak diisi oleh pohon buah-buahan, terutama pohon menteng. Nah, karena daerah ini banyak pohon mentengnya, orang-orang pada masa lalu menyebut daerah ini Kampung Menteng. Setelah dibeli oleh pemerintah Belanda pada tahun 1912 sebagai lokasi perumahan pegawai pemerintah Hindia Belanda, daerah ini dinamai Menteng.
Kwitang, Jakarta Pusat
Dulu, di wilayah Kwitang ada seorang tuan tanah yang super kaya raya bernama Kwik Tang Kiam. Orang Betawi menyebut daerah ini Kampung si Kwi Tang dan akhirnya lama-kelamaan menjadi dinamai Kwitang.
Senayan, Jakarta Selatan
Wah, siapa sangka kalau kawasan Senayan dulunya milik seorang bernama Wangsanayan yang berasal dari Bali. Orang-orang pada masa itu menyebut tanah ini dengan sebutan Wangsanayan yang berarti tanah tempat tinggal atau tanah milik Wangsanayan. Tapi, lama kelamaan, nama Wangsanayan disingkat menjadi Senayan.
Glodok, Jakarta Barat
Asal usul nama Glodok ini unik banget, loh! Nama Glodok berasal dari kata Grojok yang artinya bunyi air yang jatuh pada pancuran air. Di tempat itu dulu terdapat semacam waduk penampungan air Kali Ciliwung. Nah, orang Tionghoa dan keturunannya menyebut Grojok dengan Glodok karena susah banget mengucapkan kata Grojok seperti layaknya orang pribumi.
