PORTALBANGKALAN.COM - Cilegon, kota industri yang terletak di Provinsi Banten, menjadi sorotan publik karena menjadi penghasil baja terbesar di kawasan Asia Tenggara.
PT Krakatau Steel, pusat industri baja di Cilegon, menghasilkan sebanyak 6 juta ton baja setiap tahunnya.
Namun, Cilegon bukan sekadar kota industri. Kota ini memiliki kawasan pemukiman yang beragam, terutama karena heterogenitas demografinya.
Banyak perumahan dibangun berbasis rumah dinas, seperti Komplek Perumahan Karyawan Krakatau Steel, Bukit Baja Sejahtera, Palm Hills, dan Perumahan Krakatau Gerogol. Banyaknya pekerja asing yang bermukim juga menciptakan kawasan hunian khusus ekspatriat.
Sejarah Cilegon juga sangat menarik untuk diungkap. Pada masa Sultan Ageng Tirtayasa sekitar 1651-1672, Cilegon adalah sebuah kampung kecil di bawah kekuasaan Kerajaan Banten. Sejak masa Kerajaan Banten, dilakukan pembukaan daerah yakni Serang dan Cilegon.
Kemudian, dijadikanlah daerah persawahan dan jalur perlintasan antara Pulau Jawa dan Sumatera. Hal itu juga menyebabkan banyak orang yang datang dan menetap di Cilegon, sehingga masyarakat Cilegon menjadi heterogen dengan perkembangan yang sangat pesat.
Budaya Cilegon juga patut diacungi jempol. Terutama dengan unsur Sunda yang kental, terlebih Banten dulu termasuk bagian Provinsi Jawa Barat. Produk budaya yang dimiliki Cilegon ada dua macam yakni produk benda dan tak benda.
Kekayaan budaya tak benda yang paling populer antara lain seperti Tari Bendrong Lesung, Pencak Silat, Rampak Bedug, Tari Patingtung Bambu, dan Ubrug.