Mengukir Sejarah Penerbangan: Bandara Kembar Pertama Indonesia Akan Berdiri di Jawa Timur, Bukan Malang!

27 Agustus 2023, 21:00 WIB
Mengukir Sejarah Penerbangan: Bandara Kembar Pertama Indonesia Akan Berdiri di Jawa Timur, Bukan di Malang! /

PortalBangkalan.com - Sebuah langkah monumental dalam sejarah penerbangan Indonesia kini tengah diwujudkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Dengan pertumbuhan jumlah penumpang yang kian tak terbendung di bandara lama, rencana ambisius pun mulai dikukuhkan: pembangunan bandara kembar.

Keputusan ini tak lain sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat dan pertumbuhan sektor penerbangan yang pesat.

Mengatasi Keterbatasan dengan Inovasi

Bandara lama yang telah menjadi saksi bisu perjalanan banyak penumpang tidak lagi sanggup memenuhi kebutuhan masa kini.

Rencana pengembangan landasan pacu ganda terbentur oleh keterbatasan lahan yang ada.

Maka, dengan keberanian yang luar biasa, Pemerintah Provinsi Jawa Timur merencanakan pendirian bandara kembar di lokasi yang berbeda.

Pilihan jatuh pada sebuah kabupaten dengan luas mencapai 1.782,05 hektar yang telah diteliti secara seksama berdasarkan kondisi tanah dan standar Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).

Kabupaten yang dipilih memiliki lahan tandus yang tak subur, namun potensinya amat strategis karena kedekatannya dengan pusat-pusat perkotaan besar.

Melampaui Batasan

Untuk merealisasikan impian besar ini, pemerintah provinsi perlu mengamankan lahan seluas 100 hektar.

Sebelumnya, dua lokasi telah menjadi kandidat potensial, namun sayangnya mereka terkendala oleh KKOP yang mengharuskan kawasan tersebut sebagai lintasan penerbangan militer.

Dengan semangat dan tekad, konsep bandara kembar ini berusaha melampaui batasan yang pernah ada, menjadi tonggak bersejarah yang pertama di Indonesia.

Pintu Gerbang Baru Penerbangan

Konsep bandara kembar ini mungkin baru di Indonesia, namun telah menjadi impian dalam benak banyak negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Meski rencana serupa pernah tersirat, namun tak pernah terealisasi.

Kini, rencana revolusioner ini terwujud dalam bentuk Bandara Juanda 2.

Namun, yang menarik, kabupaten yang dipilih bukanlah Malang, melainkan Kabupaten Lamongan.

Keputusan ini mengemuka sebagai solusi cerdas untuk menampung penumpang yang kini telah melebihi kapasitas di Bandara Juanda.

Harapan yang Tertunda

Rencana ini tak muncul begitu saja.

Sejak tahun 2012, bayang-bayang pembangunan Bandara Juanda 2 telah dirumuskan, melihat betapa penuhnya bandara lama dengan penumpang.

Saat itu, angka penumpang di Bandara Juanda telah melampaui 14 juta setiap tahun, sementara kapasitas terminal hanya mampu menampung 6,5 juta penumpang.

Dampaknya, jarak antara kedatangan dan keberangkatan pesawat menyempit hanya dalam 1,20 menit.

Meskipun terminal 2 telah diperkenalkan, kemampuannya hanya menampung hingga 13 juta penumpang per tahun.

Namun, seiring rencana progresif ini, tantangan-tantangan tak terelakkan muncul.

Salah satunya adalah pembebasan lahan, mengingat lokasi yang diusulkan adalah lahan milik masyarakat.

Meski begitu, tekad dan semangat tidak goyah, menunjukkan bahwa perubahan besar tak selalu datang dengan mudah.

Menuju Masa Depan Lebih Baik

Pembangunan bandara kembar pertama di Indonesia ini mencerminkan semangat inovasi dan kemajuan yang tak terbendung.

Dengan lokasi yang strategis, Bandara Juanda 2 di Kabupaten Lamongan akan menjadi pintu gerbang baru bagi penerbangan masa depan.

Dengan pembangunan ini, diharapkan kendala-kendala yang melumpuhkan pertumbuhan sektor penerbangan dapat diatasi, dan Indonesia akan mengukir namanya dalam sejarah penerbangan dunia.

Kesimpulan

Keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membangun bandara kembar pertama di Indonesia adalah langkah berani yang akan mengubah wajah penerbangan dalam negeri.

Dengan fokus pada inovasi dan peningkatan kapasitas, Bandara Juanda 2 di Kabupaten Lamongan akan menjadi bukti konkret bahwa ketika tekad dan semangat bersatu, batasan tak lagi menjadi hambatan.

Langit Indonesia siap menyambut masa depan yang lebih cemerlang dalam industri penerbangan.

Editor: Nugroho Setya Aji

Tags

Terkini

Terpopuler