Tetapi, seperti pepatah mengatakan, "tak ada yang tidak mungkin di bawah langit ini." Tahun 2022 menjadi titik balik bagi rencana ini.
Dengan pihak berwenang akhirnya mengambil langkah berani dalam mengirim surat resmi kepada Kepala Dinas Perhubungan setempat untuk mengonfirmasi kesiapan lahan.
Pengorbanan dalam hal lahan bukanlah perkara kecil.
Sebuah lahan sawah seluas 600 hektare akan dikorbankan untuk mengakomodasi pembangunan bandara ini.
Dalam konteks pertanian, ini tentu saja menjadi tantangan yang nyata, mengingat produktivitas lahan pertanian di Provinsi Banten memiliki rekam jejak yang cukup baik.
Namun, perlu diingat bahwa tujuan dari pembangunan bandara ini bukanlah tanpa alasan.
Anggaran yang mencapai Rp850 miliar tak hanya sekadar angka, tetapi juga investasi dalam konektivitas dan mobilitas yang lebih baik untuk masyarakat Banten.
Baca Juga: Biaya Hidup Tertinggi di Jawa Timur Ada di Empat Daerah Berikut Ini
Bukan rahasia lagi bahwa transportasi udara telah menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia dalam menjalani perjalanan jarak jauh.