PORTALBANGKALAN.COM - Jawa Timur dikabarkan akan segera menyambut kehadiran bandara internasional baru yang akan dibangun di lahan seluas 380 hektar. Lahan yang direncanakan digunakan untuk proyek ambisius ini ternyata adalah milik salah satu perusahaan BUMN, yakni Perhutani. Informasi menarik ini mencuri perhatian karena potensi kontribusi besar bagi konektivitas dan ekonomi wilayah.
Perhutani: Lahan Strategis untuk Masa Depan
Penggunaan lahan BUMN ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menekan anggaran pembangunan bandara internasional baru di Jawa Timur. Sejak tahun 2016, berbagai pihak telah melakukan survei terhadap lokasi tersebut. Lahan seluas 380 hektar ini memiliki keunggulan berada dekat dengan laut dan Jalur Lintas Selatan (JLS), yang membuatnya memiliki potensi konektivitas optimal.
700 Miliar untuk Mewujudkan Bandara Internasional Impian
Dalam perspektif anggaran, pembangunan bandara internasional bukanlah tugas ringan. Pada tahun-tahun sebelumnya, Menteri Perhubungan saat itu, Ignasius Jonan, telah mengungkapkan bahwa pembangunan bandara ini akan membutuhkan anggaran yang signifikan. Dana sekitar 700 miliar rupiah diproyeksikan akan dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk merancang dan merealisasikan proyek ini.
Pusat Pertumbuhan di Tengah Jawa Timur
Rencananya, pembangunan bandara ini dijadwalkan akan berlangsung selama kurang lebih 2 tahun, dengan target penyelesaian pada tahun 2025. Yang menarik adalah bahwa proyek ini tidak memerlukan pembebasan lahan yang memakan waktu. Kedekatan bandara dengan pelabuhan barang memungkinkan konektivitas multimodal yang lebih baik dan efisien.