Network
PORTALBANGKALAN - Martabak, dengan kelezatan dan keragaman rasanya, telah lama menjadi salah satu hidangan favorit di berbagai belahan dunia. Meskipun asal usulnya masih menjadi misteri, jejak sejarah martabak memperlihatkan pengaruh budaya yang kaya dan perjalanan panjang dari masa lampau hingga ke hadiratannya yang menggugah selera.
Misteri Asal Usul: Teori dan Spekulasi
Sejarah martabak melibatkan banyak teori dan spekulasi tentang asal usulnya. Salah satu teori yang diperdebatkan adalah kaitannya dengan budaya Mesir kuno. Dalam bahasa Arab, "mutabbaq" adalah roti isi yang diisi dengan berbagai bahan seperti daging, keju, atau sayuran. Kemungkinan martabak Mesir telah memberikan inspirasi untuk hidangan serupa di berbagai belahan dunia.
Selain itu, martabak juga memiliki kemungkinan keterkaitan dengan masakan India, terutama melalui hidangan seperti roti canai atau roti prata. Roti tipis yang dilipat dan diisi dengan berbagai bahan kemudian dipanggang menjadi ciri khas roti canai, dan hubungannya dengan martabak tidak dapat diabaikan.
Martabak dalam Budaya Arab
Budaya Arab juga memiliki kontribusi dalam sejarah martabak. Hidangan yang disebut "mutabbaq" atau "murtabak" telah ada di beberapa negara Arab sejak zaman dahulu. Ini menunjukkan bahwa roti isi telah menjadi bagian dari tradisi kuliner yang luas di seluruh dunia, dan kemungkinan telah memberikan inspirasi untuk martabak versi Indonesia.
Martabak di Indonesia: Warisan Kuliner yang Berharga
Di Indonesia, martabak telah menjadi bagian integral dari warisan kuliner. Ada dua jenis martabak yang populer di Indonesia: martabak manis dan martabak telur. Martabak manis biasanya terbuat dari adonan tebal yang diisi dengan campuran gula, susu kental manis, dan topping seperti kacang, keju, atau cokelat. Sedangkan martabak telur adalah adonan tipis yang dilipat dan diisi dengan telur, daging cincang, bawang, dan rempah-rempah, kemudian digoreng.
Kesimpulan: Martabak Sebagai Pusaka Budaya yang Dinikmati di Seluruh Dunia
