4 Alasan Mengapa Bangsa Arab Sebelum Mengenal Islam Dikenal sebagai Bangsa Jahiliyah

- 24 Januari 2024, 19:50 WIB
4 Alasan Mengapa Bangsa Arab Sebelum Mengenal Islam Dikenal sebagai Bangsa Jahiliyah
4 Alasan Mengapa Bangsa Arab Sebelum Mengenal Islam Dikenal sebagai Bangsa Jahiliyah /pixels/yasin gund

PORTALBANGKALAN.COM - Bangsa Arab sebelum mengenal Islam dikenal sebagai bangsa Jahiliyah. Istilah Jahiliyah berasal dari kata jahl yang berarti bodoh atau tidak berpengetahuan. Bangsa Arab pada masa itu memang hidup dalam kondisi yang sangat primitif dan tidak beradab.

Mereka menyembah berhala, melakukan praktik-praktik sihir dan perdukunan, serta berperang satu sama lain.

Berikut pembahasan lengkap Mengapa Bangsa Arab Sebelum Mengenal Islam Dikenal sebagai Bangsa Jahiliyah pada artikel berikut:

Mengapa Bangsa Arab Sebelum Mengenal Islam Dikenal sebagai Bangsa Jahiliyah

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Kita Dianjurkan untuk Saling Menasehati Antar Sesama

Sebutan "Jahiliyah" untuk bangsa Arab sebelum Islam bukan sekadar label tanpa arti. Kata "Jahiliyah" sendiri berarti kegelapan, kebodohan, dan ketidaktahuan. Ada beberapa aspek yang menyebabkan bangsa Arab pra-Islam disebut sebagai Jahiliyah:

1. Kepercayaan dan Kehidupan yang Menyimpang:

  • Kemusyrikan: Mayoritas Arab menyembah berhala, patung, dan benda-benda lain. Ada pula yang menyembah bintang dan pohon. Konsep Tuhan yang Esa masih belum dipahami secara luas.
  • Takhayul dan Praktik yang Menyimpang: Kepercayaan kepada takhayul, perdukunan, dan kebiasaan mengubur bayi perempuan marak.
  • Perang Antar Suku yang Tak Berkesudahan: Pertikaian dan peperangan antar suku Arab kerap terjadi, menimbulkan korban jiwa dan ketidakstabilan sosial.

2. Kehidupan Sosial yang Tidak Adil:

  • Struktur Masyarakat yang Feodal: Masyarakat terbagi ke dalam kasta-kasta, dengan golongan kaya dan bangsawan berkuasa atas yang lemah. Perbudakan juga lazim.
  • K地位 Perempuan Rendah: Perempuan dipandang sebagai barang dan kerap mengalami penindasan. Hak-hak mereka terbatas, termasuk dalam hal warisan dan pendidikan.
  • Kesenjangan Sosial dan Ekonomi yang Parah: Kaum kaya semakin kaya, sementara kaum miskin terus terpuruk. Tidak ada sistem jaminan sosial atau keadilan ekonomi.

3. Kehidupan Moral yang Dekat:

  • Peminum Minuman Keras dan Judi: Konsumsi minuman keras dan judi dianggap lumrah dan tidak dilarang. Hal ini menimbulkan kemaksiatan dan perilaku tidak terkontrol.
  • Praktik Zina dan Hubungan Seks Bebas: Hubungan seks di luar nikah marak, terutama di kalangan bangsawan dan pedagang kaya. Tidak ada norma dan hukum yang kuat untuk mencegahnya.
  • Akhlak dan Budi Pekerti yang Buruk: Kebohongan, kekejaman, dan balas dendam dianggap lumrah. Nilai-nilai kebaikan dan keadilan belum tertanam kuat.

Penting Dicatat:

  • Sebutan "Jahiliyah" tidak berlaku generik kepada semua orang Arab pra-Islam. Ada individu dan kelompok yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, keadilan, dan moralitas.
  • Istilah "Jahiliyah" lebih menekankan aspek sosial dan kondisi umum masyarakat, bukan sebutan untuk setiap individu Arab pada masa itu.

Jadi, sebutan "Jahiliyah" bukan semata-mata label bodoh, melainkan menggambarkan kondisi sosial, kepercayaan, dan moralitas masyarakat Arab pra-Islam yang saat itu memang belum tersentuh ajaran Islam yang membawa perubahan besar.

Halaman:

Editor: Ari Prasetyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x