Network
RIMBANEWS.COM - Indonesia, sebagai salah satu negara kaya akan sumber daya alam, memiliki potensi besar dalam meningkatkan nilai tambah melalui pengolahan mineral. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pembangunan pabrik smelter.
Smelter, atau pabrik pengolahan mineral, memiliki peran penting dalam mengekstraksi bijih logam murni dan meningkatkan nilai tambah dari mineral yang ada. Salah satu smelter terbaru yang menjanjikan adalah smelter nikel di Kalimantan Selatan. Pembangunan smelter ini telah dimulai pada tanggal 25 Juli 2022 dan diharapkan akan memberikan dampak positif bagi industri mineral Indonesia.
Pembangunan smelter nikel di Kalimantan Selatan bertujuan untuk memproses bahan baku nikel menjadi produk bernilai tinggi, seperti baterai. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Kalimantan, Sulawesi, dan Australia, smelter ini diharapkan dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat memenuhi permintaan pasar global.
Selain itu, smelter ini juga memberikan peluang bagi tenaga kerja lokal, dengan estimasi mencapai 1.200 orang, yang akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di sekitar Kabupaten Tanah Bumbu.
Spesifikasi Smelter:
Smelter nikel di Kalimantan Selatan memiliki kapasitas produksi sebanyak 40.000 ton per tahun. Pabrik ini dimiliki oleh PT Anugerah Barokah Cakrawala (ABC) dan didirikan di lahan seluas 329 hektar yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus milik Jhonlin Group. Smelter ini dilengkapi dengan teknologi modern untuk memastikan proses pengolahan bijih nikel menjadi produk akhir yang berkualitas tinggi.
Keunggulan Smelter:
Smelter nikel di Kalimantan Selatan memiliki beberapa keunggulan. Pertama, penggunaan bahan baku nikel dari dalam negeri maupun luar negeri memastikan pasokan yang berkelanjutan. Kedua, smelter ini diharapkan mampu menghasilkan produk dengan standar internasional yang dapat bersaing di pasar global. Ketiga, pemanfaatan tenaga kerja lokal memberikan manfaat sosial dan ekonomi signifikan bagi masyarakat sekitar.
Investasi Smelter Nikel:
Pembangunan smelter nikel di Kalimantan Selatan merupakan proyek yang membutuhkan investasi sebesar Rp. 6 Triliun. Dana investasi yang besar ini menunjukkan komitmen pemerintah dan sektor swasta dalam mengembangkan industri pengolahan mineral di Indonesia. Investasi tersebut mencakup pembangunan infrastruktur, pengadaan peralatan, dan pengembangan sumber daya manusia.
