Network
PORTALBANGKALAN.COM - Kabar heboh tengah menghiasi dunia pemerintahan Sumatera Utara. Provinsi yang membentang di Pulau Sumatera ini terkenal dengan keberagaman budayanya dan pesona alamnya yang memukau. Namun, kabar baru-baru ini menyebutkan bahwa ada usulan untuk mengganti ibu kota Sumatera Utara yang saat ini dipegang oleh Medan. Tak tanggung-tanggung, tiga kabupaten dan kota dianggap sebagai calon potensial untuk menjadi ibu kota baru. Siapakah mereka?
Pandangan Umum: Menggantikan Medan?
Dengan luas wilayah mencapai 72.981,23 km persegi, Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi terbesar di Pulau Sumatera. Provinsi ini dikelilingi oleh Aceh di utara dan Sumatera Selatan di selatan. Saat ini, provinsi ini terdiri atas 25 kabupaten dan 8 kota yang menjadi pusat kegiatan masyarakat dan pembangunan.
Pada tahun 2022, jumlah penduduk Sumatera Utara telah mencapai 15.115.206 jiwa, menurut data dari sumut.bps.go.id. Medan, ibu kota provinsi, terletak di bagian utara provinsi, sehingga lebih dekat dengan Provinsi Aceh daripada dengan wilayah selatan provinsi ini. Kondisi geografis ini membawa dampak yang signifikan terhadap kesenjangan pembangunan antarwilayah, yang mengakibatkan munculnya usulan pemindahan ibu kota provinsi.
Usulan Calon Ibu Kota Baru: Potensi Pengganti Medan
Munculnya usulan untuk mengganti ibu kota Sumatera Utara bermula dari kebutuhan untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah provinsi. Tiga kabupaten dan kota telah diusulkan sebagai calon potensial pengganti Medan, sebagai upaya mengatasi ketidakseimbangan pembangunan dan menghadirkan tatanan pemerintahan yang lebih baik. Ketiga calon ini adalah:
1. Tapanuli Tengah: Usulan ini datang dari mantan anggota DPRD Sumatera Utara, Fraksi PDIP, Sutrisno Pangaribuan. Tapanuli Tengah dipandang sebagai calon potensial karena posisinya yang berdekatan dengan Danau Toba, yang terletak di tengah provinsi. Selain itu, pada tahun 2024 dijadwalkan selesainya pembangunan tol dari Tebingtinggi ke Parapat, yang akan semakin memperlancar konektivitas.
2. Kepulauan Nias: Tokoh yang sama, Sutrisno Pangaribuan, juga mengusulkan Kepulauan Nias sebagai calon ibu kota baru. Alasannya, pembangunan yang lebih terfokus di sekitarnya akan membantu mengejar ketertinggalan wilayah ini.
