Dana Fantastis 1,22 T Terkendala Tanah Adat: Misteri Bandara Baru Sumatera Barat yang Tak Kunjung Rampung

- 20 Agustus 2023, 09:00 WIB
Dana Fantastis 1,22 T Terkendala Tanah Adat: Misteri Bandara Baru Sumatera Barat yang Tak Kunjung Rampung
Dana Fantastis 1,22 T Terkendala Tanah Adat: Misteri Bandara Baru Sumatera Barat yang Tak Kunjung Rampung /ilustrasi pixabay/

PORTALBANGKALAN.COM - Proyek ambisius pembangunan bandara baru di Sumatera Barat telah menjadi sorotan sejak pertama kali dicetuskan pada tahun 2007. Namun, hingga kini proyek ini masih terhambat oleh berbagai tantangan, termasuk sengketa tanah adat yang tak kunjung usai.

Pertarungan Mewujudkan Rencana Presiden

Rencana untuk membangun bandara baru di Sumatera Barat ini sejalan dengan ambisi Presiden Joko Widodo yang ingin memajukan transportasi udara di Indonesia. Bahkan, proyek ini termasuk dalam agenda besar Presiden untuk membangun sepuluh bandara baru di seluruh negeri. Pembangunan bandara ini pun harus dimulai pada tahun 2023 agar bisa beroperasi saat masa jabatan Presiden berakhir pada tahun 2024.

Baca Juga: Investasi Fantastis Rp314,9 Triliun! Pulau Vulkanik di Aceh Akan Dikeruk Jadi Bandara Internasional Baru

Dana Fantastis 1,22 T dan Studi Matang

Tidak tanggung-tanggung, pemerintah mengalokasikan dana sebesar 1,22 triliun rupiah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk merealisasikan proyek ini. Dana tersebut diharapkan dapat mencakup pembangunan sepuluh bandara baru, termasuk di Sumatera Barat. Pemerintah daerah juga telah mengalokasikan dana sebesar 21 miliar rupiah untuk mendukung proyek ini. Studi rancangan induk dan rancangan teknik terinci telah diselesaikan untuk mendukung pembangunan ini.

Sengketa Tanah Adat: Kendala Utama

Namun, di balik proyek yang diharapkan akan menjadi terobosan bagi pariwisata dan konektivitas, muncul kendala utama: sengketa tanah adat. Lahan yang telah dipilih untuk pembangunan bandara ini ternyata merupakan tanah ulayat milik masyarakat adat setempat. Terletak di Desa Botohilitano, Kecamatan Luahagundre, Kabupaten Nias Selatan, lahan ini berjarak 341 km dari Padang.

Baca Juga: Gagal Lagi!, 31 Km dari Denpasar Rencana Megah Jembatan Terpanjang di Bali Menuju 3 Pulau Ini Gagal di Bangun

Upaya Penyelesaian Melalui Negosiasi

Untuk mengatasi masalah ini, otoritas setempat telah berupaya bekerja sama dengan bank dalam menentukan harga yang pantas dibayarkan kepada warga yang memiliki hak atas tanah adat tersebut. Langkah ini diambil untuk meminimalisir konflik dan mendukung proses pembangunan. Begitu sengketa terselesaikan, lahan tersebut akan diuruk untuk membangun terminal dan landasan pacu.

Harapan Baru untuk Pariwisata Lokal

Pembangunan bandara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pariwisata di Sumatera Barat. Kabupaten Nias Selatan memiliki potensi wisata yang besar, namun akses yang sulit membuat potensi tersebut belum sepenuhnya tergali. Kehadiran bandara baru diharapkan dapat membuka pintu bagi pariwisata lokal dengan memudahkan aksesibilitas ke daerah ini.

Bandara Silambo: Harapan dan Kendala

Bandara ini akan dinamai Bandara Silambo, dan meskipun memiliki potensi untuk mengembangkan pariwisata lokal, akan tetapi tidak akan melayani rute penerbangan internasional. Pengembangan bandara ini menjadi suatu perdebatan, dan Panitia Pemrakarsa Pembebasan Lahan Bandara Udara Silambo bahkan telah menentukan titik pemberhentian helipad yang diharapkan dapat menggaet perhatian Presiden Jokowi.

Dampak pada Masa Depan Sumatera Barat

Proyek bandara baru ini mungkin masih dalam tahap kesulitan, namun potensinya untuk mengubah masa depan Sumatera Barat sangatlah besar. Dengan pembangunan yang berkelanjutan dan pemecahan masalah tanah adat yang tepat, bandara ini bisa menjadi jembatan bagi kemajuan pariwisata dan konektivitas di wilayah ini.

Baca Juga: Kucurkan 471 Miliar! Bandara Baru Super Megah di Sulawesi Utara, Dibangun di Atas Lahan Seluas 460 Hektare!

Dengan tantangan tanah adat yang masih menggelayut, proyek pembangunan bandara baru di Sumatera Barat terus menjadi sorotan publik. Dengan harapan dan usaha bersama, potensi pariwisata dan transportasi udara di wilayah ini bisa terwujud.

Editor: Ari Prasetyo

Sumber: Usu.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x