مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَي أَنْ يُنْفِذَهُ، دَعَاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَي رُؤُوْسِ الْخَلَائقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخْبِرَهُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيَنِ مَا شَاءَ
“Barangsiapa yang dapat menahan kemarahan, padahal dia mampu untuk melakukannya. Maka Allah Swt. akan memanggilnya kelak dihadapan para makhluk yang lain pada hari kiamat. Sehingga Allah membiarkannya untuk memilih bidadari mana yang dia sukai.”
Artinya, makhluk yang dapat menahan amarah adalah makhluk yang sangat istimewa dihadapan Allah. Sehingga dia dibanggakan oleh Allah dihadapan makhluk-Nya yang lain.
Kadang orang merasa, wajar kalau dia itu marah dan bangga terhadap kemarahannya. Membuat orang lain takut, merasa bahwa dia orang yang kuat. Padahal sesungguhnya kekuatan itu bukan terletak pada orang yang marah. Nabi SAW bersabda;
لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالسُّرْعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“Bukanlah orang yang kuat, yang selalu menang dalam sebuah pertarungan. Menang dalam setiap perkelahian. Sesungguhnya orang yang kuat itu adalah orang yang mampu menahan emosi, mampu menahan nafsu, ketika dia sedang marah?”
Hal itu karena sesungguhnya kemarahan itu percikan api setan. Jadi sesungguhnya orang yang sedang marah, dia dikelilingi oleh setan-setan.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Orang yang mencegah amarahnya maka Allah pun akan menahan siksa-Nya untuknya.
مَنْ كَفَّ غَضَبَهُ كَفَّ اللهُ عَنْهُ عَذَابَهُ