Pembatalan tersebut berimbas pada harga saham Twitter yang merosot 6 persen dalam perdagangan yang diperpanjang pada hari yang sama.
Alasan lain yang membuat Musk membatalkan pembelian Twiter adalah tidak dapat diaksesnya ke pusat data, serta data pengguna yang tidak murni.
Twitter dianggap tidak memberi akses cukup ke pusat data untuk menganalisis sendiri. Padahal Twitter memberinya akses ke firehouse Twitter.
Baca Juga: Profil dan Biodata Jesse Lingard Pemain Manchester United
Tim kuasa hukum Musk juga menyatakan Twitter memberi tahu Musk bahwa perusahaan memasukkan akun yang ditangguhkan dalam perhitungan pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi (mDAU).
Sementara itu Susannah Streeter, analisis dari Hargreaves Lansdown menganggap ancaman pembatalan tersebut adalah upaya menurunkan harga pembelian Twitter.
Menurutnya, ancaman pembatalan kesepakatan telah dilakukan Musk berulang kali, padahal estimasi angka bot 5 persen telah ada sejak 2013. ***
Baca Juga: Manchester United Tetap Menjadi Yang Spesial Bagi Jesse Lingard