Network
PORTALBANGKALAN.COM - Puasa telah menjadi praktik tradisional yang dilakukan oleh banyak agama dan budaya di seluruh dunia. Selain nilai-nilai spiritual dan keagamaan, puasa juga telah menarik minat para peneliti dalam bidang kesehatan. Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa puasa dapat memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, termasuk pengaruhnya terhadap kognisi dan fungsi otak. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana puasa berpengaruh terhadap kognisi dan fungsi otak.
Pengaruh Puasa terhadap Struktur Otak
A. Perubahan pada Sistem Saraf Pusat
Puasa telah terbukti memiliki efek yang signifikan pada struktur otak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat merangsang produksi faktor neurotropik, seperti brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel saraf. Penelitian juga menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan neurogenesis, yaitu pembentukan sel-sel saraf baru, terutama di daerah hipokampus yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran.
Baca Juga: Cryptocurrency versus Mata Uang Tradisional, Apa Saja Persaingan dan Kolaborasinya?
B. Pengaruh pada Koneksi Otak
Puasa juga dapat mempengaruhi koneksi antara berbagai area otak. Penelitian menggunakan teknik pemindaian otak fungsional (functional magnetic resonance imaging/fMRI) menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan konektivitas antara berbagai area otak yang terlibat dalam kognisi dan fungsi eksekutif. Peningkatan konektivitas ini dapat berkontribusi pada peningkatan kognisi dan fungsi otak secara keseluruhan.
Dampak Puasa terhadap Kognisi dan Fungsi Otak
A. Peningkatan Kognisi
