5 Cara Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dapat Ditanamkan Melalui Kurikulum SD

- 18 Januari 2024, 17:50 WIB
5 Cara Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dapat Ditanamkan Melalui Kurikulum SD
5 Cara Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dapat Ditanamkan Melalui Kurikulum SD /tangkap layar

 

PORTALBANGKALAN.COM - Pendidikan lingkungan hidup merupakan bagian penting dalam membentuk karakter dan kesadaran peserta didik akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup sebaiknya sudah ditanamkan sejak dini melalui kurikulum di sekolah dasar.

Cara Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dapat Ditanamkan Melalui Kurikulum SD

Berikut ini adalah 5 cara bagaimana pendidikan lingkungan hidup dapat ditanamkan melalui kurikulum di sekolah dasar:

1. Mengintegrasikan Materi Lingkungan Hidup ke Dalam Mata Pelajaran

Cara pertama adalah dengan mengintegrasikan materi dan pembelajaran terkait lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran. Misalnya, pada mata pelajaran IPA dapat diajarkan tentang daur ulang, ekosistem, pencemaran udara dan air, pelestarian hutan, dan lain sebagainya.

Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa dapat belajar membuat karangan atau poster yang bertemakan lingkungan hidup. Sedangkan di mata pelajaran SBdP, siswa dapat membuat karya seni daur ulang dari barang bekas. Dengan mengintegrasikan materi lingkungan hidup ke berbagai mata pelajaran, diharapkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga lingkungan dapat tertanam sejak dini.

Menurut Rahardjo (2010) dalam bukunya Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar, pengintegrasian materi lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran sudah dilakukan di banyak negara. Di Jerman misalnya, pendidikan lingkungan hidup menjadi bagian integral kurikulum sekolah dasar sejak tahun 1980an. Materi lingkungan hidup diajarkan terutama pada mata pelajaran biologi, kimia, fisika, dan geografi.

Baca Juga: 5 Pendekatan yang Tepat Dalam Melakukan Kegiatan Layanan Dasar Untuk Peserta Didik di Usia Remaja Adalah

2. Memberikan Muatan Lokal Terkait Lingkungan Hidup

Cara kedua adalah dengan memberikan muatan lokal terkait lingkungan hidup yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat. Misalnya, di daerah pesisir dapat diajarkan tentang ekosistem terumbu karang dan upaya pelestariannya. Sedangkan di daerah pertanian, dapat diberikan muatan lokal tentang sistem pertanian ramah lingkungan.

Muatan lokal ini dapat berupa mata pelajaran tersendiri atau diajarkan terintegrasi ke dalam mata pelajaran yang relevan. Dengan adanya muatan lokal, diharapkan siswa lebih memahami kondisi lingkungan di sekitarnya dan tergerak untuk ikut berperan dalam pelestarian lingkungan di daerahnya.

Seperti yang dijelaskan Purnomowati (2005) dalam jurnal Pendidikan Dasar bahwa muatan lokal sangat penting untuk menanamkan kesadaran lingkungan hidup pada anak sejak dini. Muatan lokal yang kontekstual dan relevan dengan lingkungan siswa akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan mudah diaplikasikan.

Halaman:

Editor: Ari Prasetyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x