PORTALBANGKALAN.COM - Pada tanggal 25 Februari, provinsi Bangka Belitung resmi memiliki kabupaten baru dengan luas seluas 3.607,08 km2. Kabupaten ini terletak sekitar 125 kilometer dari Kota Pangkalpinang. Pembentukan kabupaten baru ini merupakan langkah penting dalam pengembangan wilayah provinsi Bangka Belitung.
Sejarah Pembentukan Provinsi Bangka Belitung
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang juga dikenal sebagai Negeri Serumpun Sebalai, mengalami pemekaran yang menghasilkan pembentukan empat kabupaten baru secara bersamaan. Pembentukan Provinsi Bangka Belitung sendiri terjadi pada tanggal 21 November melalui Undang–Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sebelum lahirnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, wilayah tersebut hanya memiliki tiga pemerintahan daerah, yaitu Kabupaten Bangka, Kota Pangkalpinang, dan Kabupaten Belitung.
Pemekaran Kabupaten Bangka Selatan
Salah satu kabupaten hasil pemekaran tersebut adalah Kabupaten Bangka Selatan. Kabupaten ini dibentuk melalui Undang–Undang Nomor 5 Tahun 2003 bersama tiga kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur. Undang-undang ini ditetapkan pada tanggal 25 Februari 2003 oleh Presiden RI saat itu, Ibu Megawati Soekarnoputri.
Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan tidak hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan wilayah provinsi, tetapi juga berdasarkan aspirasi masyarakat serta sebagai langkah untuk mempercepat pembangunan daerah dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi pelayanan publik. Pembentukan Bangka Selatan sebagai daerah otonom baru terjadi seiring dengan munculnya era reformasi.
Keistimewaan Kabupaten Bangka Selatan
Kabupaten Bangka Selatan memiliki luas daratan terluas di antara Kabupaten/Kota lain di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu sekitar 3.607,08 km2 atau setara dengan 360.708 Ha. Ibu kota Kabupaten Bangka Selatan, Toboali, terletak sekitar 125 kilometer dari Kota Pangkalpinang. Kabupaten ini memiliki keunggulan dalam posisi geografis yang strategis karena terletak di perairan laut yang termasuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I).