Di Yogyakarta Ternyata ada Kampung Unik berjuluk Kampung Pitu, Desa yang Hanya Bisa Dihuni oleh Tujuh Keluarga

- 2 September 2023, 13:55 WIB
Di Yogyakarta Ternyata ada Kampung Unik berjuluk Kampung Pitu, Desa yang Hanya Bisa Dihuni oleh Tujuh Keluarga
Di Yogyakarta Ternyata ada Kampung Unik berjuluk Kampung Pitu, Desa yang Hanya Bisa Dihuni oleh Tujuh Keluarga /

PORTALBANGKALAN.COM - Di tengah pesona alam Yogyakarta terdapat sebuah kampung yang memikat hati dengan keunikannya. Terletak di Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kampung tersebut dikenal dengan sebutan Kampung Pitu.

Namun, apa yang membuatnya begitu istimewa? Kampung Pitu hanya diperuntukkan bagi tujuh keluarga yang beruntung, menjadikannya sebuah destinasi yang menarik perhatian.

Mengintip Keberadaan Kampung Pitu

Tak jauh dari rumah seorang sesepuh adat Kampung Pitu Yatnorejo, terdapat Telaga Guyangan yang menjadi awal mula keberadaan kampung tersebut.

Menurut cerita turun-temurun yang dipercaya oleh masyarakat setempat, area yang kini dijadikan persawahan ini dulunya adalah sebuah telaga yang digunakan untuk mencuci kuda semberani. Bahkan, legenda tersebut mengatakan bahwa jejak kaki kuda sembrani tersebut masih dapat ditemukan hingga saat ini.

Baca Juga: Di Bone Sulawesi Selatan Ternyata Ada Desa Unik Berjuluk Kampung Manusia Kepiting, Ternyata Ini Alasannya

Di sekitar Telaga Guyangan, pernah diadakan sebuah sayembara oleh Keraton Yogyakarta. Sayembara tersebut menawarkan hadiah tanah bagi siapa pun yang mampu menjaga pohon pusaka bernama Kinah Gadung Wulung.

Hanya dua orang yang berhasil menjaga pohon tersebut, yakni kakak beradik Iro Dikromo dan Tirtosari beserta anak cucunya. Mereka diperkenankan tinggal di tempat tersebut, dan itulah awal mula terbentuknya Kampung Pitu.

Misteri Angka Tujuh

Terdapat alasan unik di balik julukan Kampung Pitu. Angka tujuh memiliki peran penting dalam kampung ini. Dalam bahasa Jawa, "pitu" berarti tujuh.

Meskipun anggota keluarga yang tinggal di kampung tersebut dapat bertambah banyak dengan generasi yang berkembang, namun setelah menikah, hanya tujuh kepala keluarga yang diperbolehkan tinggal. Kampung Pitu memiliki delapan rumah, namun hanya tujuh yang ditempati.

Hingga hari ini, kepercayaan untuk hanya ditempati oleh tujuh keluarga tetap dipegang erat oleh masyarakat setempat.

Baca Juga: Sudah Tahu Belum? Di buleleng bali ternyata ada desa unik, Punya Julukan Desa Tuli karena Karena Hal Ini

Tidak ada pendatang dari luar daerah yang diperbolehkan tinggal di kampung ini, dan bahkan warga asli yang menikah harus meninggalkannya. Mereka yang tinggal di Kampung Pitu mencari penghidupan melalui bertani dan beternak, menciptakan komunitas yang harmonis dan terjaga.

Keutuhan Tradisi dan Kepercayaan

Selain aturan tentang jumlah keluarga yang dapat menempati kampung ini, terdapat kepercayaan lain yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Kampung Pitu.

Warga kampung ini memiliki larangan untuk menyelenggarakan pertunjukan wayang kulit, karena gunung di sekitar kampung ini dinamakan Gunung Wayang. Masyarakat Kampung Pitu memegang keyakinan kuat bahwa pertunjukan wayang kulit harus dihindari.

Tidak hanya itu, masyarakat Kampung Pitu juga mempertahankan beberapa tradisi dalam membangun rumah dan pelaksanaan upacara.

Proses pembangunan rumah harus mengikuti perhitungan yang telah ditentukan oleh masyarakat Jawa, dengan memperhatikan hari yang tepat dan melibatkan kenduri sebagai bagian dari tradisi tersebut.

Kampung Pitu: Budaya yang Terjaga

Kampung Pitu tetap menjadi daya tarik tersendiri di tengah kekayaan budaya Yogyakarta. Keunikan kampung ini, dengan hanya diperbolehkannya tujuh keluarga untuk tinggal, menciptakan suasana yang berbeda dan mempertahankan tradisi serta kepercayaan yang kental.

Berselimutkan pesona alam dan sejarah yang menarik, Kampung Pitu terus memikat pengunjung yang ingin mengenal lebih dalam tentang kehidupan dan keunikan kampung ini. Keberadaannya yang terjaga selama bertahun-tahun menjadi bukti kearifan lokal dan komitmen masyarakat dalam mempertahankan warisan budaya mereka. 

Kunjungan ke Kampung Pitu tidak hanya akan memberikan pengalaman yang unik, tetapi juga dapat menyaksikan bagaimana kehidupan masyarakat yang masih erat dengan alam dan tradisi. Dengan bertani dan beternak sebagai mata pencaharian utama, mereka menjaga keseimbangan antara kehidupan modern dan kearifan lokal.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Desa Butuh yang Ada di Wonosobo dan Dijuluki Nepal van Java, Cocok Jadi Tempat Healing Mantap

Masyarakat Kampung Pitu bukan hanya sekadar penghuni, tetapi juga pelindung dan pewaris nilai-nilai yang melekat pada tempat ini. Dengan menjaga kepercayaan dan tradisi mereka, mereka memastikan bahwa Kampung Pitu akan tetap menjadi tempat yang istimewa, terlepas dari perubahan zaman.

Kampung Pitu merupakan cerminan dari kekayaan budaya dan kearifan lokal yang ada di Yogyakarta. Keunikan kampung ini tidak hanya terletak pada jumlah keluarga yang diizinkan tinggal, tetapi juga pada cara hidup dan kepercayaan yang masih terjaga.

Melalui keunikan ini, Kampung Pitu telah menjadi daya tarik yang menarik minat para pengunjung untuk melihat dan belajar tentang kehidupan yang berbeda dari kebanyakan kampung lainnya.***

Editor: Mohamad Jamaludin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x