Network
PORTALBANGKALAN.COM - LRT (Light Rail Transit) Bali telah menjadi perbincangan hangat di Indonesia akhir-akhir ini, terutama setelah suksesnya LRT di DKI Jakarta. Provinsi Bali juga turut ambil bagian dalam menyediakan transportasi umum yang lebih efisien untuk mengatasi masalah kemacetan di pulau tersebut. Rencananya, LRT Bali akan menjadi solusi bagi meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi yang berkontribusi pada kemacetan di wilayah kota seperti Denpasar.
Dengan dibangunnya LRT di Bali, diharapkan tingkat kemacetan dapat berkurang secara signifikan. Proyek ini menjadi langkah maju bagi pemerintah Bali dalam menyediakan alternatif transportasi yang ramah lingkungan dan lebih efisien bagi masyarakat serta wisatawan yang berkunjung.
Jalur LRT di Bali Menuju Pantai Sanur
Rencana pembangunan LRT di Bali telah diatur dengan matang oleh pihak berwenang. Berdasarkan informasi dari Dishub Bali, jalur LRT nantinya akan melewati beberapa titik strategis di pulau tersebut. Mulai dari Bandara Ngurah Rai, Kuta, Seminyak, Canggu, Puspen Badung, hingga mencapai wilayah Mengawi. Di sisi timur, LRT akan menghubungkan daerah Jineng dengan Imam Bonjol, Teuku Umar, Renon, hingga mencapai destinasi akhirnya di Pantai Sanur.
Jalur tersebut dipilih berdasarkan kajian yang matang untuk mengoptimalkan manfaat dari LRT dan memastikan kenyamanan serta kemudahan akses bagi penumpang yang menggunakan transportasi ini.
Kolaborasi Bali dan DKI Jakarta untuk Pengembangan LRT
Kehadiran LRT di Bali tidak lepas dari kerja sama antara Pemerintah Provinsi Bali dengan DKI Jakarta. Gubernur Bali, Wayan Koster, telah menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bertukar pengalaman dan pendampingan dalam pembangunan LRT.
Baca Juga: Habiskan Rp 300,28 Miliar, Sempat Terpuruk di Era Megawati, Kini Kembali Jadi Banggaan Warga
I Gde Wayan Samsi Gunarta, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, mengungkapkan bahwa proyek awal LRT di Bali akan melewati tiga wilayah yang telah ditetapkan, yaitu Bandara Ngurah Rai, Kuta, dan Seminyak. Kolaborasi ini menjadi langkah maju bagi kedua provinsi untuk menghadirkan infrastruktur yang modern dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi serta mobilitas warga.
Target Konstruksi dan Pembiayaan LRT
Dalam upaya mewujudkan LRT di Bali, pemerintah setempat telah menetapkan target untuk memulai konstruksi pada tahun 2025. Hal ini sebagai upaya agar persiapan pembangunan dan pembiayaan dapat diselesaikan tepat waktu, yaitu di tahun 2024.
