PORTALBANGKALAN.COM - Jalan tol Pandaan Malang telah menjadi perhatian utama sejak diresmikan pada 13 Mei 2019 oleh Presiden Joko Widodo. Tol ini mulai beroperasi secara keseluruhan sejak April 2020.
Jalan tol sepanjang 38,48 km ini tidak hanya memudahkan konektivitas masyarakat sehari-hari, tetapi juga memberikan manfaat lain seperti mobilitas logistik serta potensi wisata yang lebih cepat.
Namun, ada beberapa fakta menarik yang mungkin belum diketahui banyak orang tentang jalan tol ini. Pertama-tama, tol ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan memukau, terutama ketika melintasi rest area-nya, di mana kamu bisa menikmati pemandangan langsung dengan Gunung Bromo, Semeru, Arjuno, Kawi, Panderman, dan Penanggungan.
Selain itu, Tol Pandaan Malang juga telah memperoleh sertifikat Green Tol Road Indonesia dengan level goldplus yang dikelola oleh PT Jasa Marga Pandaan Malang, sebagai sebuah bukti bahwa tol ini ramah lingkungan.
Tol Pandaan Malang juga mendukung pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata di Jawa Timur, dengan memudahkan akses ke berbagai kawasan wisata seperti Taman Safari Prigen, Kebun Teh Wonosari, Candi Singosari, dan kawasan Wisata Batu.
Tak hanya itu, tol ini juga mempersingkat waktu tempuh dari Surabaya ke Malang, yang sebelumnya bisa mencapai 4 hingga 6 jam pada jam padat, menjadi hanya satu sampai dua jam saja.
Namun, proyek pembangunan Tol Pandaan Malang sempat menghadapi kendala ketika ditemukan sebuah situs bersejarah pada seksi 5 pembangunan proyek tol. Situs Sekaran, yang struktur bangunannya menggunakan bata kuno dengan prediksi pembangunan di era abad 10 sampai 13 Masehi, menjadi sorotan publik.
Hasil ekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur menunjukkan luasan area situs mencapai 25x25 meter. Terkait penemuan situs bersejarah pada ruas tersebut, pihak berwenang telah menggeser teras jalan di titik tersebut sekitar 17 meter ke arah timur.