PORTALBANGKALAN.COM - Keunikan dan Misteri Penduduk yang Tuli Buleleng, Bali - Di tengah kekayaan budaya dan keindahan alam Indonesia, terdapat desa-desa yang memikat perhatian dengan keunikan yang tak tertandingi.
Salah satu di antaranya adalah Desa Bengkala, sebuah desa yang terletak di Kabupaten Buleleng, Bali. Desa ini menarik perhatian karena sebagian besar penduduknya mengalami gangguan pendengaran, membuat mereka mengandalkan bahasa isyarat sebagai sarana komunikasi utama.
Langit cerah dan sinar matahari yang memancar menyoroti Desa Bengkala, mengungkapkan pesona dan misteri di balik kehidupan penduduknya yang tuli.
Baca Juga: Mengenal Asal Usul Desa Pocong di Bangkalan: Menelusuri Jejak Mistis di Balik Nama yang Mengejutkan
Bagaimana mereka berinteraksi dan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari? Apa sebenarnya yang menyebabkan tingginya prevalensi gangguan pendengaran di desa ini?
Sebuah Gen Misterius yang Mengikat
Persentase penduduk tunarungu di Desa Bengkala terbilang cukup tinggi, dan ini bukanlah sebuah kejadian kebetulan semata.
Mereka menderita gangguan pendengaran sejak lahir akibat gen yang disebut DFNB3, yang telah ada dalam garis keturunan mereka selama tujuh generasi.
Namun, penduduk desa ini juga mempercayai bahwa kondisi ini dapat disebabkan oleh kutukan, cerita legenda yang mengelilingi keberadaan mereka.
Desa Bengkala bukan sekadar tempat di mana kutukan dan misteri terjadi. Desa ini memiliki keajaiban tersendiri. Secara geografis, Desa Bengkala terletak di Kecamatan Kubutambahan, dengan luas wilayah mencapai 326,00 hektar.
Terletak di ketinggian antara 300 hingga 400 meter di atas permukaan laut, desa ini menikmati curah hujan rata-rata sebesar 200 mm dan suhu udara antara 30º hingga 32º Celsius.
Keindahan alam Desa Bengkala tak kalah menarik. Dikelilingi oleh perbukitan yang menjulang tinggi, desa ini menawarkan panorama alam yang memukau.
Pemandangan yang memanjakan mata, menjadikan desa ini juga sebagai destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Masyarakat yang Bersatu dalam Bahasa Isyarat
Meskipun menghadapi tantangan besar dalam berkomunikasi, penduduk Desa Bengkala menemukan cara untuk bersatu dan berinteraksi dengan bahasa isyarat.
Bahasa ini menjadi tulang punggung komunikasi sehari-hari mereka, memungkinkan mereka untuk saling memahami dan berbagi pengalaman.
Bahasa isyarat bukan hanya menjadi identitas desa ini, tetapi juga simbol kekuatan dan ketahanan manusia dalam menghadapi cobaan tak terduga.
Desa Bengkala terus berusaha untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi penduduknya yang tuli.
Melalui upaya kolaboratif dengan pemerintah setempat dan lembaga swadaya masyarakat, mereka berharap dapat meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup penduduk desa.
Program pendidikan dan pelatihan keterampilan khusus telah diberikan untuk memperkuat kesempatan kerja bagi penduduk desa ini.
Kisah unik Desa Bengkala akan terus menginspirasi dan membangkitkan rasa ingin tahu kita tentang keanekaragaman dan ketahanan manusia.
Di balik keunikan dan misteri yang menyelimuti desa ini, ada harapan yang terus berkobar dan semangat yang tak tergoyahkan.
Desa Bengkala, suatu tempat di mana keunikan dan keajaiban bersatu dalam harmoni, memberikan pelajaran berharga tentang tekad dan keberanian manusia dalam menghadapi segala bentuk tantangan hidup.***