Dampak Pembangunan Waduk di Wonogiri, Jawa Tengah: Menelan Biaya Rp1,6 Triliun dan 51 Desa Tenggelam

27 Juli 2023, 14:00 WIB
/

 

PORTALBANGKALAN.COM - Infrastruktur megah, Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menjadi sorotan setelah berhasil menenggelamkan 51 desa dalam pembangunannya. Waduk ini menjadi salah satu waduk terbesar di Indonesia dengan biaya konstruksi fantastis mencapai 1,6 Triliun Rupiah.

Baca Juga: Jembatan Ikonik Seharga 15 Triliun Rupiah Menghubungkan Pulau Bangka dan Sumatera, Menyaingi Suramadu Loh

Sebuah Proyek Ambisius

Dikenal sebagai proyek ambisius, pembangunan Waduk Gajah Mungkur dimulai pada tahun 1976 dan resmi beroperasi pada 17 November 1981. Sebagai respons atas banjir luapan Sungai Bengawan Solo yang selalu mengancam wilayah sekitar, pemerintah memutuskan untuk mengatasi masalah ini dengan membangun waduk yang mampu menampung luapan air.

Relokasi Massal dan Keharusan Mendesak

Pembangunan Waduk Gajah Mungkur membutuhkan perencanaan matang dan kesiapan untuk merelokasi puluhan desa dan kecamatan yang berada di area yang akan tergenang. Sebanyak 51 desa dan 7 kecamatan harus dipindahkan untuk memberikan ruang bagi waduk yang akan memiliki luas genangan maksimal hingga 9.100 hektar.

Biaya Fantastis dan Manfaatnya

Proses pembangunan Waduk Gajah Mungkur tidaklah mudah. Biaya konstruksi mencapai 1,6 Triliun Rupiah atau sekitar 111 juta US$. Namun, biaya tersebut sebanding dengan manfaat yang dihasilkan. Selain mampu mengurangi luapan banjir dari 4000 m3 menjadi hanya 400 m3, waduk ini juga berfungsi sebagai sumber air bagi masyarakat sekitar saat musim kemarau.

Baca Juga: Ini Dia! Jembatan Ikonik di Jambi dengan Anggaran Rp 89 Miliar yang Menjadi Pedestrian Terpanjang dan Termegah

Tantangan Perawatan dan Sedimentasi

Waduk Gajah Mungkur awalnya diproyeksikan akan memiliki usia hingga 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini menjadi lebih pendek. Pihak pengelola, Jasa Tirta I, dengan tekun melakukan perawatan, seperti pengerukan sampah dan sedimen di depan lubang pengambilan air, untuk memperpanjang masa pakai waduk ini.

Objek Pariwisata dan Keberlanjutan

Selain manfaatnya sebagai sarana pengendali banjir dan sumber air, Waduk Gajah Mungkur juga dimanfaatkan sebagai objek pariwisata di daerah sekitar Kabupaten Wonogiri. Keindahan pemandangan dan berbagai kegiatan rekreasi menarik wisatawan untuk datang mengunjungi waduk ini. Diharapkan, pengelolaan yang berkelanjutan dapat memastikan Waduk Gajah Mungkur tetap menjadi daya tarik pariwisata yang berkelanjutan.

Keberhasilan Infrastruktur Megah

Keberhasilan pembangunan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri menjadi bukti nyata betapa infrastruktur megah dapat menghadirkan dampak yang signifikan bagi suatu wilayah. Selain memberikan solusi atas masalah banjir, waduk ini juga membawa manfaat ekonomi dan pariwisata bagi masyarakat sekitar. Semoga pembangunan infrastruktur semacam ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi tantangan lingkungan dan mendorong kemajuan bersama.

Baca Juga: Mengapa Madiun di Sebut Sebagai Kampung Pesilat Begini Faktanya

Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Tengah, adalah sebuah proyek infrastruktur megah yang berhasil menenggelamkan 51 desa dalam pembangunannya. Dibangun sebagai respons atas banjir luapan Sungai Bengawan Solo, waduk ini menjadi salah satu waduk terbesar di Indonesia dengan biaya konstruksi mencapai 1,6 Triliun Rupiah. Meskipun memiliki manfaat yang besar, Waduk Gajah Mungkur dihadapkan pada tantangan perawatan dan sedimentasi yang mempengaruhi usia waduk.

Namun, keberhasilan infrastruktur megah ini juga membawa manfaat ekonomi dan pariwisata bagi daerah sekitar, menunjukkan betapa pentingnya investasi dalam pembangunan infrastruktur untuk kemajuan wilayah.

Editor: Ari Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler