Teks Khutbah Jumat Edisi Februari Tema Mempertahankan Keimanan di Tengah Kekacauan Dunia

- 21 Februari 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi Solat Idul Fitri, Kapan Lebaran? /Instagram /@masjidtrans.id
Ilustrasi Solat Idul Fitri, Kapan Lebaran? /Instagram /@masjidtrans.id /

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan Agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah Beliau hingga ajal menjemput kita.

Yaa Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah…

Jika menelaah fenomena yang terjadi sekarang nampak secara terang berbagai kerancuan dalam kehidupan manusia. Seakan manusia telah kehilangan arah dan orientasinya Siapa yang menciptakan?, untuk apa ia diciptakan?, dan kemana ia akan kembali?. Benar yang diakatan seorang filsuf Islam Syed Muhammad Naquib al-Attas, masalah umat sekarang adalah loss of adab atau hilangnya adab manusia, hilang adab kepada Allah, hilang adab terhadap sesamanya dan hilang adab kepada dirinya sendiri. Permasalahan yang terjadi sekarang bisa diurai secara perlahan, jika meresapi kembali pertanyaan diatas maka yang akan terjadi adalah kesadaran manusia yang penuh dalam menginsafi hidupnya sehingga akan memberikan ketenangan jiwa pada dirinya bukan kerancuan yang melanda jiwanya.

Pada khutbah Jum’at kali ini khotib akan menjawab satu persatu dari pertanyaan diatas, “siapakah pencipta manusia?” Allah berfirman: Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. (Q.S: Az-Zumar: 62)

Jika manusia sadar dan menginsafi kembali siapa yang menciptakannya, maka ia akan mengakui bahwa Allah adalah pemilik semua yang dia punya kemudian dia merasa bahwa Allah hanyalah satu-satunya penolong baginya. Secara lisan mungkin kita mengakui itu semua sebagai hal yang mutlak, tetapi apakah dalam penerapan kehidupan kita semua sudah bersandar bahwa Allah satu-satunya pencipta?, satu-satunya penolong? dan satu-satunya yang pantas di-tauhid-kan?, marilah kita sejenak merenungi ini.

Kemudian jika rasa kesadaran ini dibangun kembali dalam benak pikiran dan hati manusia niscaya akan tumbuh kembali dan menguat kembali rasa ke-tauhid-an kepada Allah. Ia sadar dan mengakui dirinya adalah lemah dan tiada sekutu baginya. Dan menanamkan kembali rasa Tauhidullah dalam hati.

Yaa Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah…

Kemudian Khotib melanjutkan pada pertanyaan kedua yaitu “untuk apa manusia diciptakan didunia ini?”. Allah berfirman: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S: Adz-dzariyat:56)

Ayat ini adalah jawaban yang sangat telak kepada manusia bahwa tidaklah Allah ciptakan manusia kecuali hanya untuk beribadah, berarti tujuan utama manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah.

Dalam membahas mengenai Ibadah, diartikan sebagai menghamba atau mempersembahkan segala sesuatu hanya kepada Allah, itulah ibadah. Ibadah bukan terbatas di masjid saja, terbatas ibadah ritual saja, tetapi Ibadah adalah totalitas kehidupan dalam segala aspek selama itu mengerjakan yang baik dan diniatkan hanya untuk Allah semata.

Halaman:

Editor: Ari Prasetyo

Sumber: suaramuhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x