Warning, Menteri Israel Ancam Bom Nuklir ke Gaza

- 6 November 2023, 08:07 WIB
Ilustrasi ledakan bom nuklir
Ilustrasi ledakan bom nuklir /
PortalBangkalan.com - Pemerintah Arab Saudi merespons dengan kemarahan terhadap pernyataan salah satu menteri Israel yang mengancam akan menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza.
 
Riyadh menyebut komentar tersebut sebagai tindakan yang menunjukkan tingkat "ekstremisme dan brutalitas" dari pemerintahan Israel.

Kritik juga ditujukan kepada Israel terkait penanganan kasus menteri mereka yang telah menyampaikan komentar ekstrem terkait serangan terhadap Jalur Gaza.
 
Pemerintahan Benjamin Netanyahu telah menghentikan kehadiran Menteri Warisan Amichai Eliyahu dalam rapat-rapat kabinet sebagai tindakan atas pernyataannya mengenai penggunaan bom nuklir di Gaza.

Dalam wawancara dengan Radio Kol Beram pada hari Sabtu (4/11/2023), Amichai Eliyahu menyatakan bahwa penggunaan bom nuklir di Gaza adalah "salah satu kemungkinan.
 
" Selain itu, Eliyahu juga menghina masyarakat Palestina di Gaza dengan menyebut mereka sebagai "Nazi" dan "monster".

Baca Juga: Korban Pembunuhan Israel di Gaza Mencapai 9.770 Orang, Termasuk 4.800 Anak dan 2.550 Perempuan

Perdana Menteri Israel mengaku "dalam arti paling keras" mengutuk pernyataan yang disampaikan oleh Eliyahu.
Arab Saudi menegaskan bahwa langkah yang seharusnya diambil oleh Netanyahu adalah dengan langsung memberhentikan Eliyahu dari jabatannya dalam kabinet sebagai konsekuensi dari komentar ekstrem yang diucapkannya.

"Dengan tidak memberhentikan menteri tersebut dari pemerintahan dan hanya menjatuhkan sanksi terhadap keanggotaannya, hal ini mencerminkan penghinaan pemerintah Israel terhadap standar hukum, nilai kemanusiaan, moral, dan religius,"
 
demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi seperti yang dikutip oleh Al Jazeera pada hari Minggu (5/11/2023).

Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengutuk komentar mengenai bom nuklir yang diucapkan oleh menteri Israel tersebut.
 
Palestina menyatakan bahwa pernyataan tersebut mencerminkan niatan genosida
yang dilakukan oleh Israel.

"Pernyataan-pernyataan ini mencerminkan perang genosida yang telah dilancarkan oleh Israel di Jalur Gaza selama 30 hari terakhir,"
 
demikian pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Palestina.

Israel secara umum dikenal memiliki senjata pemusnah massal, meskipun mereka tidak pernah secara terbuka mengakui hal tersebut.
 
Selain itu, Israel juga tidak meratifikasi perjanjian non-proliferasi senjata nuklir dunia.

Dalam situasi yang semakin tegang ini, keberadaan dialog dan upaya diplomasi sangatlah penting untuk mencapai solusi yang damai dan berkelanjutan di antara kedua belah pihak.
 
Semoga kedua negara dapat menemukan jalan untuk mengatasi perbedaan mereka dan mencapai perdamaian yang langgeng.

Editor: Mohamad Jamaludin

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x