Ia menyadari bahwa pendidikan memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan ini.
Untuk mencapai manusia yang merdeka, Ki Hadjar Dewantara menerapkan dua metode pendidikan, yaitu metode keluarga dan metode among.
Metode keluarga menekankan peran orang tua dalam membimbing dan mendidik anak-anak mereka.
Tujuannya adalah agar murid dapat memahami dan menghargai apa yang diajarkan oleh guru di sekolah.
Sementara itu, metode among menekankan peran guru dalam membimbing dan mendidik murid di lingkungan sekolah.
Kedua metode ini memberikan ruang kemerdekaan kepada murid, sambil tetap memberikan bimbingan dan arahan yang diperlukan.
Pendidikan yang dipaksakan atau otoriter akan membuat murid merasa terkekang dan kehilangan ruang kebebasan serta kemerdekaan individu.
Oleh karena itu, Ki Hadjar Dewantara merancang pendidikan yang terorganisasi dengan memberikan ruang kebebasan kepada setiap murid dalam proses belajar mereka.
Konsep ini memungkinkan murid untuk mengembangkan jiwa merdeka mereka sendiri.