PORTALBANGKALAN.COM - Hari ini, kami membawa kabar terbaru yang pasti akan membuat Anda tertarik! Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan nilai sebesar Rp600.000 sebagai pengganti bansos El Nino Februari 2024 telah dicairkan kepada para penerimanya.
Simak artikel ini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat dengan mudah memeriksa apakah Anda termasuk salah satu penerima bantuan ini menggunakan data KTP Anda!
Seperti yang kita ketahui, pemerintah Indonesia telah meluncurkan program BLT sebagai upaya untuk mengurangi dampak ekonomi yang dihadapi oleh keluarga di tengah situasi yang menantang. Dalam program ini, sekitar 18,8 juta keluarga penerima manfaat di seluruh negeri diberikan bantuan finansial secara langsung.
Dan yang menarik, bantuan ini tidak hanya bertujuan untuk meringankan beban ekonomi, tetapi juga sebagai pengganti bantuan sosial sebelumnya yang terkait dengan fenomena El Nino di akhir tahun 2023.
Dalam rangka memastikan transparansi dan kemudahan bagi para penerima BLT, pemerintah telah menyediakan dua metode verifikasi yang dapat Anda gunakan. Pertama, Anda dapat mengakses situs web resmi Kemensos di cekbansos.kemensos.go.id.
Di sana, Anda hanya perlu memasukkan informasi yang diminta, seperti provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan, serta nama lengkap sesuai KTP dan kode verifikasi. Setelah itu, sistem akan melakukan pencarian data dan mengonfirmasi status penerimaan BLT Anda.
Alternatif lainnya adalah menggunakan aplikasi "Cek Bansos" yang dapat diunduh dari Kementerian Sosial. Anda perlu mendaftar dengan mengisi informasi pribadi, termasuk nomor Kartu Keluarga dan NIK, serta melakukan verifikasi dengan mengunggah foto KTP dan selfie bersama KTP.
Program BLT Mitigasi Risiko Pangan ini memiliki alokasi total Rp600.000 untuk setiap keluarga penerima, yang akan diberikan dalam periode Januari hingga Maret 2024. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah memastikan kesiapan anggaran untuk program ini, dengan harapan memberikan dukungan penting kepada keluarga Indonesia di kuartal pertama tahun 2024.