Network
Tak hanya itu, bandara ini kabarnya juga bakal dibangun di lahan seluas 460 Ha.
Namun, bukan hanya soal biaya yang menjadi kendala, tetapi juga perlu adanya pemotongan bukit Tuyat yang tingginya mencapai 87 meter.
Bukit Tuyat sendiri tergolong sebagai hutan lindung, sehingga perlu dilakukan proses yang cermat dan panjang untuk menemukan solusi terbaik.
Pembangunan bandara baru ini memang menuntut perhatian ekstra terhadap lingkungan sekitar, dengan menjaga keseimbangan antara kemajuan infrastruktur dan keberlanjutan alam.
Dalam upaya mencapai status bandara internasional, bandara baru ini harus memenuhi berbagai persyaratan, termasuk panjang landasan pacu minimal 3.000 meter.
Meskipun demikian, untuk tahap awal, bandara ini akan memiliki landasan pacu sepanjang 1.600 meter.
Hal ini tetap menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan aksesibilitas udara yang lebih baik untuk masyarakat.
Bandara baru ini diberi nama Bandara Loloda Mokoagow, sebagai penghargaan kepada Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow, Dra.Hj.Yasti Soepredjo Mokoagow, yang telah berperan aktif dalam mewujudkan proyek ini.
Bandara Loloda Mokoagow juga menjadi salah satu prioritas dari Presiden RI, Joko Widodo, yang memiliki visi jauh ke depan untuk meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya.
Proyek pembangunan bandara baru ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan peluang investasi.
