Terkenal Karena Tambang, Daerah di Sumatera Utara Ini Justru Dihuni Penduduk Miskin Terbanyak, Bisa Tebak?

- 21 Juni 2023, 09:00 WIB
Merasa Kaya? Ini 5 Kabupaten di Sumatera Utara yang Justru Termiskin
Merasa Kaya? Ini 5 Kabupaten di Sumatera Utara yang Justru Termiskin /ilustrasi pexels/

 

PORTALBANGKALAN.COM - Sobat bangkalan, di balik julukan "Kota Saudagar" yang melekat pada salah satu daerah di Sumatera Utara, terdapat sebuah fakta yang mungkin tak terduga. Daerah ini ternyata menjadi tempat tinggal bagi jumlah penduduk miskin terbanyak di seluruh Provinsi Sumatera Utara. Hal ini menuntut perlunya perbaikan agar angka kemiskinan di daerah tersebut dapat berkurang.

Penduduk Miskin di Sumatera Utara

Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Utara memiliki jumlah penduduk miskin sebanyak 1.268,19 juta jiwa. Angka tersebut mencakup 25 kabupaten dan 8 kota yang ada di provinsi tersebut.

Baca Juga: Wah ternyata Ini 4 Kecamatan dengan Luas Wilayah Terluas di Cirebon No 1 Tak di Sangka

Daerah dengan Penduduk Miskin Terbanyak

Terdapat tiga daerah di Sumatera Utara yang memiliki jumlah penduduk miskin yang mencolok. Pertama, Kabupaten Deli Serdang memiliki 85,28 juta jiwa penduduk miskin. Kedua, Kabupaten Langkat memiliki jumlah penduduk miskin sebanyak 100,45 juta jiwa.

Kota Saudagar dengan Jumlah Penduduk Miskin Terbanyak

Kota Medan, yang sering dijuluki sebagai Kota Saudagar di Provinsi Sumatera Utara, menempati posisi teratas dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 187,74 juta jiwa. Angka ini menjadi yang tertinggi di antara daerah-daerah lainnya di provinsi tersebut.

Informasi Lengkap tentang Penduduk Miskin di Kota Medan

Daerah Jumlah Penduduk Miskin (jiwa)
Kabupaten Deli Serdang 85,28 juta
Kabupaten Langkat 100,45 juta
Kota Medan 187,74 juta

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Kota Medan memiliki jumlah penduduk miskin yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya di Provinsi Sumatera Utara.

Kesimpulan

Dalam hal angka kemiskinan, Kota Medan di Sumatera Utara menjadi sorotan karena menjadi daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak. Meskipun Kota Medan dikenal sebagai Kota Saudagar, namun fakta ini mengingatkan bahwa masih banyak penduduk yang hidup dalam kondisi miskin di daerah tersebut.

Perlu ada langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah kemiskinan di Kota Medan dan daerah-da erah lain di Sumatera Utara. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat diperlukan untuk menciptakan perubahan yang positif.

Sebagai langkah awal, diperlukan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan tingginya angka kemiskinan di daerah ini. Dengan memahami akar permasalahan, diharapkan upaya penanggulangan dapat dilakukan secara tepat sasaran dan efektif.

Baca Juga: Mirip Istana Raja! Inilah 4 Mall Termegah dan Terpopuler di Manado, Pelancong Wajib Mampir!

Penyediaan lapangan kerja, pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan infrastruktur yang memadai menjadi beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam mengurangi angka kemiskinan di Kota Medan dan daerah-daerah sekitarnya.

Kepedulian dan partisipasi aktif dari semua pihak akan menjadi kunci untuk mewujudkan perubahan yang berkelanjutan dan mengurangi jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan. Mari bersama-sama berkomitmen untuk menciptakan perubahan yang lebih baik bagi masyarakat yang kurang beruntung.

Kata Penutup

Sobat bangkalan, persoalan kemiskinan adalah masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama. Semua pihak memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi nyata untuk mengatasi masalah ini. Bersama-sama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Mari bergandengan tangan menuju perubahan yang lebih baik.

Disclaimer: Artikel ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan sumber terpercaya lainnya. Segala informasi yang terkandung di dalam artikel ini merupakan pendapat pribadi dan tidak dimaksudkan sebagai saran investasi atau keputusan keuangan lainnya. Pembaca diharapkan untuk melakukan penelitian mandiri dan berkonsultasi dengan ahli sebelum mengambil langkah yang relevan.

Editor: Ari Prasetyo

Sumber: BPS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah