Pengunjung dapat melihat bagaimana kawanan kerbau menyatu dengan masyarakat di tengah Desa. Terlebih lagi, saat musim kemarau, Desa ini akan terlihat gersang dengan sekumpulan kerbau yang berlalu lelah.
Di sana juga terdapat padang kosong yang luas serta sungai kecil yang menjadi tempat para kerbau tersebut mandi.
Oleh warga Bulak Pepe, kerbau ini telah menjadi salah satu bagian dari masyarakat. Kerbau dianggap sebagai "rojo koyo" yang mendatangkan rejeki. Dahulu, memelihara kerbau menjadi salah satu sarana pendukung pertanian. Kerbau dapat dipakai untuk membajak sawah serta mengangkut barang berat.
Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, warga Bulak Pepe kini menjadikan kerbau sebagai peliharaannya untuk investasi ekonomi.
Tidak hanya itu, setiap tahun di sana terdapat festival budaya bernama "Gumbrekan Maheso", yaitu festival karnaval yang menampilkan kerbau-kerbau milik warga.
Festival ini diadakan sebagai bentuk apresiasi dan rasa syukur atas keberadaan kerbau yang selama ini menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di Kampung Kerbau Ngawi.
Demikianlah informasi mengenai kampung kerbau ngawi yang mungkin belum kamu ketahui. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuanmu. ***