PORTALBANGKALAN.COM - Kampung Tajir di Sumenep, Madura beberapa waktu lalu menjadi perbincangan di media sosial karena rumah-rumah megah yang dibangun oleh penduduknya. Rumah-rumah bergaya kontemporer ini, seperti istana, berhasil menarik perhatian banyak orang dengan fitur mewahnya.
Terletak di Mandun, Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kampung ini memiliki 15 rumah mewah yang berjejer, masing-masing dikelilingi tembok setinggi tiga meter dan gerbang baja. Tingkat kemewahannya benar-benar luar biasa.
Yang membuat cerita ini lebih luar biasa lagi adalah kisah di balik pemilik rumah. Salah satu pemilik rumah, Ati (46), mengklaim bisa membangun rumah mewahnya melalui keuntungan warung kelontong kecil miliknya di Jakarta.
Ati dan suaminya merantau ke Jakarta pada tahun 2003 karena kurangnya kesempatan kerja di kampung halaman mereka.
Awalnya, mereka bekerja sebagai karyawan di sebuah warung kelontong milik orang lain, bergantian mengelola warung selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.
Tanpa waktu untuk meninggalkan warung dan waktu luang, hidup mereka terbatas pada warung kelontong.
Setelah bekerja sebagai karyawan selama beberapa tahun, Ati dan suaminya memutuskan untuk memulai bisnis warung kelontong sendiri.