Membongkar Sejarah Stasiun Jakarta Kota, Warisan Budaya yang Terkenal dari Kolonial Belanda

- 2 Maret 2023, 22:20 WIB
Membongkar Sejarah Stasiun Jakarta Kota, Warisan Budaya yang Terkenal dari Kolonial Belanda
Membongkar Sejarah Stasiun Jakarta Kota, Warisan Budaya yang Terkenal dari Kolonial Belanda /

 

PORTALBANGKALAN.COM - Baca artikel ini dan temukan sejarah Stasiun Jakarta Kota yang legendaris, peninggalan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang kini menjadi situs cagar budaya yang dilindungi negara. Pelajari lebih lanjut tentang arsitektur khas stasiun ini yang dirancang oleh arsitek Belanda dan jalur kereta api yang ada di dalamnya.

Stasiun Jakarta Kota, dulunya dikenal dengan nama Beos, adalah salah satu stasiun kereta api terbesar di Indonesia yang berlokasi di kawasan Kota Tua Jakarta, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Stasiun ini merupakan salah satu peninggalan pemerintah kolonial Hindia Belanda dan memiliki sejarah yang panjang.

Kini, Stasiun Jakarta Kota menjadi situs cagar budaya yang dilindungi negara. Selain sejarahnya yang legendaris, stasiun ini juga terkenal dengan arsitektur khasnya yang dirancang oleh arsitek Belanda dan memiliki jalur kereta api yang cukup banyak. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang sejarah dan karakteristik stasiun yang ikonis ini.

Sejarah Stasiun Jakarta Kota

Sejarah Stasiun Jakarta Kota dimulai pada 1870 saat Stasiun Beos dibangun. Pada awalnya, stasiun ini dikenal dengan nama Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij atau Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur.

 

Membongkar Sejarah Stasiun Jakarta Kota, Warisan Budaya yang Terkenal dari Kolonial Belanda
Membongkar Sejarah Stasiun Jakarta Kota, Warisan Budaya yang Terkenal dari Kolonial Belanda

Baca Juga: Ini Dia Asal-Usul Nama Pulau Weh, Titik Nol di Ujung Barat Indonesia - Menguak Sejarah Pulau Weh

Nama lain dari stasiun ini adalah Batavia Zuid yang berarti Stasiun Batavia Selatan, sebab Batavia juga memiliki stasiun kereta api Batavia Noord (Batavia Utara) yang terletak di sebelah selatan Museum Sejarah Jakarta saat ini.

Stasiun Beos ditutup pada 1926 untuk renovasi dan menjadi bangunan yang sekarang kita kenal sebagai Stasiun Jakarta Kota. Pembangunan stasiun ini dilakukan oleh arsitek Belanda kelahiran Tulungagung, Frans Johan Louwrens Ghijsels.

Ghijsels menggabungkan desain Het Indische Bouwen, yaitu perpaduan antara struktur dan teknik modern Barat yang dipadukan dengan bentuk-bentuk tradisional setempat.

Halaman:

Editor: Mohamad Jamaludin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x