Network
PortalBangkalan.com- Ribuan ton bantuan kemanusiaan yang siap disalurkan ke Gaza melalui perbatasan selatan Jalur Gaza dengan Mesir terhambat akibat krisis yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan peringatan bahwa stok makanan, bahan bakar, dan air minum di Gaza semakin menipis,
sementara kepala bantuan PBB, Martin Griffiths, menggarisbawahi perlunya akses bantuan yang lebih besar untuk dapat mencukupi kebutuhan 2,1 juta penduduk Gaza.
Akses Terbatas dan Blokade yang Membatasi Bantuan Kemanusiaan
Israel dan Mesir, sebagai negara tetangga Gaza, telah menerapkan pembatasan ketat terhadap pergerakan barang dan orang masuk dan keluar Gaza sejak Hamas menguasai wilayah tersebut pada tahun 2007.
Meskipun beberapa truk bantuan diizinkan masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah di Mesir dalam beberapa hari mendatang, jumlah bantuan yang diperlukan jauh lebih besar daripada yang dapat diakomodasi saat ini.
Keadaan Kemanusiaan yang Darurat
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan. Kepala bantuan PBB, Martin Griffiths, mengungkapkan bahwa 100 truk bantuan per hari diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk Gaza yang terjebak dalam konflik yang berkepanjangan.
Stok makanan, bahan bakar, dan air minum semakin menipis, mengakibatkan krisis pangan dan kekurangan pasokan air bersih.
