Apa Peran Musuh Alami Dalam Pengendalian Populasi Hama Wereng?

- 13 Desember 2023, 14:18 WIB
Apa Peran Musuh Alami Dalam Pengendalian Populasi Hama Wereng?
Apa Peran Musuh Alami Dalam Pengendalian Populasi Hama Wereng? /

PORTALBANGKALAN.COM - Hama wereng merupakan salah satu hama utama dalam pertanian yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi petani. Wereng padi (Nilaparvata lugens) dan wereng cokelat (Sogatella furcifera) adalah dua spesies wereng yang paling umum ditemukan dan dianggap sebagai hama utama tanaman padi di berbagai wilayah.

Pengendalian populasi hama wereng merupakan salah satu tantangan utama dalam pertanian berkelanjutan. Selain pendekatan pengendalian kimia, pendekatan pengendalian biologi menggunakan musuh alami juga menjadi strategi yang efektif dalam mengurangi populasi hama wereng. Artikel ini akan menjelaskan peran musuh alami dalam pengendalian populasi hama wereng.

Baca Juga: Apa Risiko Penggunaan Insektisida Dalam Pengendalian Hama Wereng?

1. Pengenalan Hama Wereng

Wereng padi dan wereng cokelat adalah serangga kecil yang hidup di pertanaman padi. Hama wereng ini menghisap cairan tumbuhan dari batang dan daun, yang mengganggu proses fotosintesis dan mengurangi produktivitas tanaman. Selain itu, wereng juga dapat menyebabkan kerusakan langsung dan memicu penyebaran penyakit tanaman.

2. Musuh Alami Hama Wereng

Musuh alami hama wereng adalah organisme hidup yang memangsa atau memparasit hama wereng, membantu mengendalikan populasi hama secara alami. Beberapa musuh alami yang efektif dalam pengendalian populasi hama wereng adalah sebagai berikut:

a. Parasitoid

Parasitoid adalah serangga kecil atau hymenoptera yang menyebabkan kematian hama wereng dengan cara memparasit tubuhnya. Serangga parasitoid yang umum digunakan dalam pengendalian hama wereng adalah Trichogramma spp., Anagrus spp., dan Leptocorisa spp. Serangga parasitoid ini menghasilkan telur yang diletakkan di dalam telur hama wereng. Larva parasitoid kemudian menetas dan mengkonsumsi telur hama wereng, menyebabkan kematian hama sebelum mereka menetas.

Halaman:

Editor: Nugroho Setya Aji


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah