Network
PORTALBANGKALAN.COM - Pergerakan lempeng Bumi adalah fenomena geologi yang sangat penting dan menjadi dasar bagi pemahaman sejarah geologis Bumi. Lempeng-lempeng Bumi adalah bagian-bagian besar kerak Bumi yang bergerak relatif terhadap satu sama lain. Pergerakan ini terjadi karena adanya gaya-gaya dalam yang dihasilkan oleh proses konveksi di dalam mantel Bumi yang panas dan cair.
Dalam artikel ini, akan dibahas bagaimana pengetahuan tentang pergerakan lempeng Bumi dapat digunakan untuk memahami sejarah geologis Bumi kita.
Teori Tektonik Lempeng
Pergerakan lempeng Bumi menjadi dasar dari Teori Tektonik Lempeng, yang dikembangkan pada pertengahan abad ke-20 oleh para ilmuwan seperti Alfred Wegener dan Arthur Holmes. Teori ini menyatakan bahwa kerak Bumi terdiri dari beberapa lempeng yang bergerak relatif terhadap satu sama lain. Ada beberapa jenis batas lempeng yang mungkin terbentuk, seperti batas divergen, batas konvergen, dan batas transform. Dalam proses ini, terbentuk berbagai fitur geologis seperti pegunungan, palung laut, dan gunung api.
Batas Divergen
Batas divergen adalah area di mana lempeng-lempeng Bumi saling menjauhi satu sama lain. Di bawah lautan, batas divergen terbentuk oleh tengah laut yang menaik, di mana magma dari mantel Bumi naik ke permukaan dan membentuk batuan baru. Proses ini dikenal sebagai spreading sea floor. Dalam jangka waktu yang lama, akumulasi batuan baru ini membentuk punggungan tengah laut, seperti Punggungan Atlantik Tengah. Pada daratan, batas divergen dapat membentuk lembah retakan dan rift, seperti Great Rift Valley di Afrika Timur.
Batas Konvergen
Batas konvergen adalah area di mana lempeng-lempeng Bumi saling mendekati satu sama lain. Ada tiga jenis batas konvergen: konvergensi lempeng samudra dan lempeng benua, konvergensi lempeng samudra dan lempeng samudra, serta konvergensi lempeng benua dan lempeng benua.
