Network
PORTALBANGKALAN.COM - Kereta Maglev, singkatan dari "magnetic levitation," adalah jenis transportasi rel yang menggunakan prinsip magnetisme untuk mengapung dan bergerak di atas jalur rel.
Teknologi ini menghilangkan kontak fisik antara kereta dan rel, sehingga mengurangi gesekan dan memungkinkan kereta untuk mencapai kecepatan yang sangat tinggi. Prinsip kerja kereta Maglev didasarkan pada dua konsep utama: levitasi magnetik dan propulsi magnetik.
Baca Juga: Sebutkan lima contoh bahan pangan yang merupakan produk hasil bioteknologi yang dapat kamu temukan
1. Levitasi Magnetik
Levitasi magnetik adalah prinsip dasar di balik kerja kereta Maglev. Ini melibatkan penggunaan medan magnet yang kuat untuk menolak kereta dan membuatnya mengapung di atas jalur rel. Ada dua metode utama yang digunakan dalam levitasi magnetik: levitasi elektromagnetik (EMS) dan levitasi elektrodinamik (EDS).
a. Levitasi Elektromagnetik (EMS)
Metode levitasi elektromagnetik menggunakan elektromagnet yang diaktifkan secara bertahap di bawah kereta. Elektromagnet ini menghasilkan medan magnet yang bertentangan dengan medan magnet bawaan kereta. Dalam kondisi ini, gaya tolak magnetik yang kuat terjadi dan mengangkat kereta dari jalur rel. Sensor di bawah kereta melacak posisinya secara terus-menerus untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas levitasi.
b. Levitasi Elektrodinamik (EDS)
Metode levitasi elektrodinamik menggunakan prinsip induksi elektromagnetik untuk menghasilkan medan magnet yang menolak kereta. Pada jalur rel, terdapat rangkaian kumparan tembaga yang dihubungkan ke sumber listrik. Ketika kereta melewati kumparan ini, arus elektromagnetik terbentuk di dalam kereta. Arus ini menciptakan medan magnet yang bertentangan dengan medan magnet di kumparan, menyebabkan kereta mengapung.
