"Korban tidak tahu menahu soal pemilihan Rektor. Ini murni kasus pelecehan seksual," ujar Amanda.
Korban Bertambah
Amanda juga mengungkapkan bahwa korban dugaan pelecehan oleh Rektor UP bertambah menjadi dua orang. Ia menegaskan bahwa kedua korban mengalami pelecehan oleh oknum yang sama.
"Awalnya ada satu korban, lalu ada satu lagi yang menghubungi saya. Jadi sekarang ada dua korban yang saya dampingi," jelas Amanda.
Polda Metro Jaya Selidiki
Polda Metro Jaya saat ini masih mendalami dugaan pelecehan yang dilakukan Rektor UP. Pihak kepolisian telah memanggil Rektor UP untuk diperiksa, namun yang bersangkutan tidak hadir.
Kasus dugaan pelecehan di Universitas Pancasila menjadi sorotan publik. Mahasiswa dan masyarakat mendesak agar kasus ini diusut tuntas dan Rektor UP bertanggung jawab atas perbuatannya. Pelecehan seksual tidak boleh ditoleransi di lingkungan pendidikan mana pun.