Meskipun masjid ini kini menjadi lambang bagaimana Jakarta berhadapan dengan perubahan iklim, kita juga harus melihatnya sebagai peringatan.
Perubahan iklim bukan hanya sekadar isu global, tapi juga mengancam eksistensi kita di tingkat lokal.
Masjid Wal Adhuna yang perlahan tenggelam menggambarkan bahwa tantangan perubahan iklim adalah nyata dan hadir di depan mata.
Dengan kenaikan permukaan air laut dan penurunan tanah, tantangan ini tidak bisa diabaikan. Jakarta harus mengambil tindakan tegas untuk mengatasi ancaman ini dan melindungi masa depan kota ini.***