Tingkat pengangguran yang tinggi dan pendidikan yang kurang berkualitas menjadi hambatan besar di sini.
Upaya Pemerintah Kota Blitar Pemerintah setempat perlu menginisiasi program-program pelatihan keterampilan, mempromosikan usaha kecil dan menengah, serta meningkatkan akses layanan pendidikan berkualitas. Ini akan membantu mengurangi angka kemiskinan di Kota Blitar.
Kota Pasuruan: Dampak pada Pusat Industri
Kota Pasuruan, yang merupakan pusat industri di Provinsi Jawa Timur, menduduki peringkat ketiga dengan PDRB per kapita hanya Rp 8.491.000.000. Meskipun memiliki sektor industri yang kuat, sebagian besar warganya belum merasakan manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh industri tersebut.
Masalah dalam Pusat Industri Kemiskinan di Kota Pasuruan bisa terkait dengan ketidaksetaraan dalam distribusi keuntungan industri.
Upaya untuk memastikan pekerja mendapatkan upah yang adil dan kondisi kerja yang aman sangat penting.
Kota Probolinggo: Tantangan di Wilayah Tapal Kuda
Kota Probolinggo, yang masih berada di wilayah tapal kuda, menempati peringkat keempat dengan PDRB per kapita sebesar Rp 11.700.000.000. Wilayah ini juga menghadapi tantangan serius dalam mengatasi kemiskinan.
Investasi dalam Pembangunan Infrastruktur Peningkatan infrastruktur, terutama yang berkaitan dengan transportasi dan koneksi ke kota-kota lain, dapat membantu menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Kota Probolinggo.
Selain itu, pelatihan keterampilan dan dukungan untuk pengembangan usaha kecil dan menengah juga perlu diperkuat.
Kota Madiun: Peringkat Terakhir
Kota Madiun berada di peringkat terakhir dalam daftar ini dengan PDRB per kapita sebesar Rp 14.700.000.000.