PortalBangkalan.com - Pembangunan pabrik hilirisasi batu bara di Sumatera Selatan telah menjadi sorotan dengan berbagai dinamika yang terjadi di dalamnya.
Awalnya, Indonesia berkolaborasi dengan perusahaan Amerika Serikat (AS), Air Products & Chemical Inc, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Pertamina (Persero) untuk membangun pabrik tersebut.
Sayangnya, perusahaan AS tersebut mengundurkan diri dari proyek pembangunan pabrik batu bara di Sumatera Selatan ini.
Rencananya, pabrik hilirisasi batu bara ini akan dibangun di Muara Enim, Sumatera Selatan.
Jika berhasil, Indonesia akan memiliki pabrik gasifikasi batu bara yang menghasilkan Dimethyl ether (DME), sebuah alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan liquefied petroleum gas (LPG).
DME memiliki sifat yang lebih stabil dalam nyala api dan tidak merusak lapisan ozon.
Dikutip PortalBangkalan.com dari laman indonesia.go.id, untuk mewujudkan proyek pembangunan ini diperlukan investasi sebesar USD 15 miliar atau sekitar Rp225 triliun.
Meskipun perusahaan AS telah meninggalkan kolaborasi ini, pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan pabrik hilirisasi batu bara di Sumatera Selatan.