Network
PORTALBANGKALAN.COM - Pulau Madura, sebuah pulau yang terletak di Provinsi Jawa Timur, dikenal sebagai Pulau Garam karena menjadi salah satu penghasil garam terbesar di Indonesia.
Pulau ini didiami oleh suku Madura, salah satu etnis suku dengan populasi besar di Indonesia, dan terdiri dari empat kabupaten yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Baca Juga: Cek Lokasi BRI Penukaran Uang Baru 5 Kantor Cabang di Madura, Berikut Lokasinya
Madura memiliki sejarah yang sangat panjang yang tercermin dari budaya dan keseniannya dengan pengaruh keislamannya yang kuat.
Selain itu, Madura juga memiliki berbagai macam tradisi unik yang keberadaannya masih lestari dan sering menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Berikut adalah 5 fakta menarik tentang Pulau Madura yang telah dikutip dari berbagai sumber:
Pernah Menjadi Negara Besar pada 1948
Madura pernah menjadi negara Madura yang dibuat oleh pemimpin pemerintahan peralihan Belanda di Jawa Timur yakni Vanderplas.
Hal ini bertujuan untuk melemahkan Republik Indonesia dan menjadikan Madura sebagai benteng pengamanan Negara Jawa Timur. Pada 1950, negara Madura dibubarkan dan kembali bergabung ke Indonesia.
Identitas dengan Menikah Muda
Menikah muda di Madura merupakan hal yang biasa, bahkan belum rata-rata perempuan Madura sudah bisa dipinang ketika menginjak usia 14 tahun.
Baca Juga: Inilah Rahasia Unik Madura yang Jarang Diketahui dan Wajib Kamu Baca! Pernah Menjadi Sebuah Negara?
Tradisi pernikahan muda ini terbilang sangat unik karena ada beberapa hal yang mendasari munculnya tradisi ini, misalnya karena hutang budi, perjodohan supaya dapat mengikat tali kekeluargaan antar kerabat agar mengeratkan kembali hubungan keluarga yang mulai menjauh, dan takut tidak bisa mendapatkan pasangan hidup nantinya.
Kerapan Sapi
Kerapan sapi adalah budaya suku Madura yang digelar setiap tahun pada bulan Agustus atau September. Pada perlombaan ini, sepasang sapi menarik semacam kereta dari kayu dan dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain.
Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter, dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar 10 detik sampai satu menit. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun. Final pertandingan itu pada akhir September atau Oktober di X kota keresidenan untuk merebutkan piala bergilir presiden ini piala itu berganti nama menjadi Piala Gubernur.
Tradisi Magis
Meskipun sangat agamis, kebanyakan masyarakat Madura masih memegang hal-hal tradisi berbau magis dan merupakan bagian dari budaya mereka sejak lama.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai ritual yang masih dilakukan hingga saat ini, salah satunya yaitu Rokat Tase. Rokat Tase umumnya dilakukan oleh masyarakat pesisir sebagai tangga untuk menghormati penguasa laut dan keselamatan. Ritual ini juga ada di beberapa tempat lain di Indonesia dan dilihat dari prosesi dan tujuannya, tak jauh berbeda dari petik laut atau larung sesaji.
Budaya Sarungan
Masyarakat Madura biasa disebut sebagai kaum sarungan karena dalam kesehariannya, mereka sering mengenakan sarung dibandingkan celana. Pakaian ini tidak hanya dipakai saat beribadah tapi juga saat bermain, belanja, bermain sepakbola, menghadiri acara anak di sekolahnya, bahkan di resepsi pernikahan sekalipun.
Menurut masyarakat Madura, sarung merupakan pakaian yang sangat berharga dan telah menjadi salah satu bentuk kesopanan dan juga ciri khas. Tak hanya laki-laki yang sering mengenakannya, kaum perempuan pun juga kerap mengenakan sarung diberbagai acara.
Itulah lima fakta menarik tentang Pulau Madura yang telah dirangkum oleh portalbangkalan Pulau ini memiliki banyak hal menarik yang patut dipelajari dan dijelajahi. Jangan lupa kunjungi Pulau Madura dan nikmati segala keindahanya.
