Network
Portalbangkalan.com - Indonesia terus berinovasi dan meningkatkan fasilitas transportasi untuk memudahkan dan mendukung mobilitas masyarakat. Kementerian Perhubungan Indonesia kini tengah membangun dua bandara baru yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan potensi ekonomi di wilayah masing-masing. Yuk, simak selengkapnya!
Bandara Singkawang: Menyongsong Parawisata dan Ekonomi di Kalimantan Barat
Salah satu bandara baru yang sedang dibangun adalah Bandara Singkawang yang berlokasi di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Bandara ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan ditargetkan rampung pada akhir 2023 serta siap beroperasi pada triwulan pertama 2024.
Bandara Singkawang memiliki luas area sebesar 151,4 hektare dan bertujuan untuk meningkatkan konektivitas transportasi udara di wilayah Kalimantan Barat dan mendukung pengembangan pariwisata serta potensi ekonomi lainnya di Kota Singkawang.
Pada tahap pertama, bandara ini akan memiliki landasan pacu sepanjang 1.400 meter dan lebar 30 meter, yang dapat didarati oleh pesawat jenis ATR. Sedangkan pada tahap terakhir, bandara ini akan memiliki landasan pacu sepanjang 2.600 meter dan lebar 19 meter, yang dapat didarati oleh pesawat berbadan besar.
Bandara Singkawang juga akan memiliki terminal bandara yang dibangun melalui skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yang rencananya akan dilelang pada tahun 2024.
Baca Juga: Waw, Iniloh 7 Bandara Megah di Sumatera Utara!! Salah Satunya Terbesar Ketiga di Indonesia
Bandara Mandailing Natal: Meningkatkan Konektivitas dan Pariwisata di Sumatera Utara
Selain Bandara Singkawang, Kementerian Perhubungan Indonesia juga membangun Bandara Mandailing Natal di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Bandara ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan ditargetkan rampung pada akhir 2023 serta siap beroperasi pada akhir 2023 atau awal 2024.
Bandara Mandailing Natal berlokasi di Desa Sodojadi, Kecamatan Bukit Malintang, dengan luas area sebesar 151,4 hektare. Bandara ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas transportasi udara di wilayah Mandailing Natal dan sekitarnya, termasuk Tapanuli Selatan dan Sumatera Barat.
