Sejarah Singkat Mengenai Tokoh Pencetusan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

- 5 Oktober 2022, 14:10 WIB
10 Ucapan Selamat Maulid Nabi 2022 dalam Bahasa Arab Lengkap dengan Artinya
10 Ucapan Selamat Maulid Nabi 2022 dalam Bahasa Arab Lengkap dengan Artinya /Pixabay

PORTALBANGKALAN.COM- Saat ini, umat Islam sedang terbenam dalam bulan Rabiulawal, bulan yang sama di mana Muhammad lahir.

Pada hari Senin tanggal 12 Rabiulawal yang kebetulan juga merupakan tahun Gajah, Ibrahim memimpin ekspedisi yang mengikutsertakan seekor gajah untuk menyerang kota Mekkah.

Ketika ada yang tidak dilakukan Nabi SAW, seperti merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di bulan Rabiul Awal, dianggap bid'ah.

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Mimpi Baik Maupun Buruk Ada Doanya, Berikut Bacaan Doanya

Karena tujuan dari acara maulid adalah untuk menghormati Nabi SAW dan kesulitan-kesulitannya, dan karena terbatasnya pemahaman masyarakat awam tentang Islam, maka Nabi SAW tidak pernah secara pribadi mengawasi perayaan maulidnya sendiri.

Namun ada beberapa kisah yang mengatakan Nabi Muhammad berpuasa setiap hari Senin untuk menghormati hari kelahirannya sendiri.

Sebagai bentuk apresiasi atas kedatangan Nabi SAW ke dunia pada tanggal tersebut, hal ini dilakukan.

Baca Juga: Zodiak Libra dan Scorpio Akan Menghadapi Berbagai Rintangan ? Inilah Ramalan Zodiak 5 Oktober 2022

Ketika ditanya oleh Abu Qatadah ra apakah Nabi Allah harus berpuasa pada hari Senin atau tidak, dia menjawab, "Pada hari itu aku dilahirkan, dan pada hari itu diturunkan wahyu." (Muslim yang taat)

Siapa pun yang memulai tradisi merayakan Maulid Nabi, dengan segala pasang surut dan adat istiadat yang berbeda, dianggap telah menciptakan fenomena budaya baru yang berlanjut hingga hari ini.

Berikut ini adalah beberapa orang yang menurut penulis telah menginspirasi maulid Nabi:

Al-Muiz Lidinillah

Di bawah Abu Tamim Maad Al-Muizz Lidinillah dinasti Fatimiyah berkembang dari tahun 362 menjadi 567. Dia dan rekan-rekan Syiahnya di Mesir yang pertama kali mulai memperingati Maulid Nabi sebagai hari raya keagamaan.

 Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Mimpi Baik Maupun Buruk Ada Doanya, Berikut Bacaan Doanya

Muzaffar bin Malik, raja kedua

Irbil, Irak diperintah oleh Raja Malik Muzhaffar, yang dicintai rakyatnya karena keluhuran dan kedermawanannya. Pada tahun 549–630, selama bulan Rabiul Awal, ia mengadakan perayaan besar untuk menghormati kelahiran Nabi.

 

Upaya Raja Malik Muzhaffar memperingati Maulid Nabi SAW tidaklah sembarangan; ia berhasil mengumpulkan berbagai individu dari berbagai lapisan masyarakat.

Untuk dapat mempelajari Al-Qur'an, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad, dan memahami perjuangan Muhammad secara menyeluruh sebagai ulama dan ahli sufi.

 Baca Juga: Gus Baha Bocorkan Rahasia Tujuh Turunan Masuk Surga

Al-Ayyubi, Salahuddin, No.3

Kemudian, antara tahun 567 dan 640, Salahuddin Al-Ayyubi dikreditkan sebagai pencipta terakhir perayaan Maulid Nabi. Dia berasal dari kota Tikrit di Irak utara dan merupakan seorang pejuang Islam terkemuka dan pemimpin militer.

Editor: Mohamad Jamaludin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x