Dua Dosa Jariyah yang Terus Mengalir Meskipun Sudah Meninggal Dunia, Awas Jangan Sampai Terjebak

21 Desember 2023, 15:59 WIB
Dua Dosa Jariyah yang Terus Mengalir Meskipun Sudah Meninggal Dunia, Awas Jangan Sampai Terjebak /

PORTAL BANGKALAN - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak manusia yang dengan mudah terjerumus dalam perbuatan dosa.

Sayangnya, karena sering dilakukan, tindakan tersebut sering dianggap biasa-biasa saja dan tidak terasa seperti dosa. Namun, kita seharusnya menyadari bahwa dosa bukanlah perkara yang bisa dianggap remeh.

Allah SWT telah menegaskan bahwa para hamba-Nya yang ingkar akan mendapatkan balasan yang pasti berupa siksa neraka.

Selain itu, tanggung jawab terhadap dosa maksiat yang pernah dilakukan tidak berakhir begitu saja setelah seseorang meninggal dunia.

Selama perbuatan maksiat tersebut masih berdampak dan berpengaruh terhadap orang lain, dosa tersebut akan tetap mengalir kepada pelakunya.

Dalam hal ini, ada yang disebut sebagai dosa jariyah, di mana seseorang tetap memikul dosa meskipun sudah meninggal dunia karena dampak buruk perbuatannya terhadap orang lain.

Allah SWT berfirman dalam Surat Yasin ayat 12, “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).”

Lalu, apa saja dosa-dosa yang akan terus mengalir meskipun sudah meninggal dunia? Berikut ini adalah penjelasannya.

Baca Juga: Cara Menghapus Dosa Zina dalam Islam Serta Amalan yang Bisa Dilakukan, Cepat Taubat!

1. Menjadi Pelopor Maksiat

Seorang pelopor adalah orang yang menjadi yang pertama kali melakukan suatu tindakan sehingga orang lain turut mengikutinya.

Jika menjadi pelopor untuk tujuan yang baik, hal itu tentu saja sangat bagus. Namun, jika menjadi pelopor dalam perbuatan dosa, maka dosa tersebut akan terus mengalir.

Dalam hadis riwayat Jarir bin Abdillah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim).

Sebagai contoh, Qabil, anak Nabi Adam yang menjadi orang pertama yang membunuh manusia, harus bertanggung jawab atas semua kasus pembunuhan di dunia ini.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak Adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu."

Dapat dibayangkan betapa besar dosa yang akan ditanggung oleh pelopor-pelopor dosa seperti pendesain rok mini, penyebar video porno, dan tindakan maksiat lainnya. Sebagai pelopor, dosa-dosanya akan terus mengalir hingga hari kiamat.

Baca Juga: Tanda Seseorang Memiliki Khodam Pendamping Waliyullah, Apakah Anda Termasuk?

2. Mengajak Orang Lain Melakukan Kesesatan dan Maksiat

Berbeda dengan pelopor yang hanya menginspirasi orang lain, orang yang mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan maksiat secara aktif akan memikul dosa yang lebih besar.

Mereka merupakan juru dakwah kesesatan, yang menyebarkan pemikiran-pemikiran yang menyimpang dan mengajak masyarakat untuk melakukan kesyirikan dan bid'ah.

Allah SWT dalam Alquran menjelaskan bahwa orang-orang kafir akan memikul dosa dari kekufurannya, dan juga dosa-dosa orang-orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui bahwa mereka disesatkan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda, "Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa seperti dosa orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun."

Mereka yang menjadi propaganda kesesatan, mengiklankan maksiat, dan memotivasi orang lain untuk berbuat dosa, meskipun mereka sendiri tidak melakukannya, tetap akan memikul dosa dari setiap orang yang mengikutinya.***

 

Editor: Mohamad Jamaludin

Terkini

Terpopuler