Perang di Gaza: Kelompok Houthi dari Yaman Bergabung dalam Konflik

- 2 November 2023, 20:48 WIB
militer  Houthi, Yaman
militer Houthi, Yaman /

PortalBangkalan.com - Perang di wilayah Gaza semakin meluas dengan bergabungnya kelompok Houthi dari Yaman dalam konflik tersebut.

Pada Selasa (31/10/2923), kelompok Houthi meluncurkan serangan menggunakan drone dan rudal ke Israel sebagai bentuk dukungan mereka terhadap Palestina,

terutama setelah serangan yang dilakukan oleh Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.

Dalam pernyataan yang disiarkan melalui televisi dan dikutip oleh Reuters, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyatakan, "Sejumlah besar rudal balistik dan drone telah diluncurkan ke arah Israel."

Ia juga menambahkan bahwa serangan serupa akan terus dilakukan untuk membantu Palestina meraih kemenangan.

Serangan ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan oleh kelompok Houthi terhadap Israel sejak awal konflik.

Beberapa media meyakini bahwa pernyataan tersebut mengonfirmasi keterlibatan Houthi dalam serangan menggunakan pesawat tak berawak (drone) pada tanggal 28 Oktober,

yang menyebabkan ledakan di Mesir, serta serangan lainnya yang berhasil dicegat oleh angkatan laut Amerika Serikat.

Partisipasi Houthi dalam konflik di Gaza menimbulkan kekhawatiran akan memperbesar risiko di kawasan Timur Tengah.

Beberapa negara, termasuk Arab Saudi sebagai salah satu produsen minyak terbesar di dunia, telah mengingatkan agar konflik tersebut tidak meluas.

Kelompok Houthi merupakan bagian penting dari "Poros Perlawanan" yang menentang Israel dan Amerika Serikat.

Mereka telah menunjukkan kemampuan dalam menggunakan rudal dan drone selama perang di Yaman, terutama dalam serangan terhadap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Di sisi lain, milisi Irak yang didukung oleh Iran juga telah menyerang pasukan Amerika Serikat di Irak dan Suriah.

Selain itu, dilaporkan bahwa milisi Hizbullah di Lebanon terlibat dalam baku tembak dengan pasukan Israel di perbatasan kedua negara.

Pada hari sebelumnya, militer Israel juga mengumumkan bahwa mereka berhasil

mencegat sebuah rudal permukaan-ke-permukaan yang ditembakkan dari wilayah Laut Merah ke wilayah Israel.

Rudal tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara 'Panah'.

Sementara itu, Iran sendiri memberikan peringatan baru kepada Israel.

Iran menyatakan bahwa kelompok-kelompok proksi tidak akan "diam" terhadap perang antara Israel dan Hamas.

Menurut Iran, serangan-serangan terhadap Israel yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tersebut merupakan respons yang wajar atas kejahatan yang dilakukan oleh Israel.

Iran bahkan menyebut bahwa jika gencatan senjata tidak tercapai, dampak yang lebih luas dapat terjadi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh diplomat senior Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di ibu kota Qatar, Doha,

setelah pertemuan dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani dan mitra Qatar lainnya untuk membahas upaya diplomatik dalam mengakhiri konflik.

Amir-Abdollahian menyatakan, "Wajar jika kelompok-kelompok perlawanan tidak tinggal diam menghadapi semua kejahatan yang dilakukan oleh Israel.

Mereka tidak akan menunggu saran dari siapapun, oleh karena itu kita harus memanfaatkan peluang politik terakhir ini untuk menghentikan perang,"

ia juga menekankan bahwa situasi dapat menjadi "tidak terkendali".

Dengan bergabungnya kelompok Houthi dalam konflik di Gaza,

perang semakin kompleks dan menimbulkan lebih banyak risiko di kawasan Timur Tengah.

Dalam kondisi ini, upaya diplomasi menjadi semakin penting untuk mencapai gencatan senjata dan menghentikan konflik yang telah mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan.

Baca Juga: Pil Penunda Menstruasi di Gaza: Dampak Serangan Israel Terhadap Kesehatan Perempuan

Semoga kedamaian dapat segera terwujud di wilayah tersebut.***

Baca Juga: Selasa, 31 Oktober 2023, Serangan Udara Israel di Gaza: Tragedi di Kamp Pengungsi Jabalia

Editor: Mohamad Jamaludin

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah