Pil Penunda Menstruasi di Gaza: Dampak Serangan Israel Terhadap Kesehatan Perempuan

- 1 November 2023, 20:21 WIB
Potret Wanita Gaza
Potret Wanita Gaza /

PortalBangkalan.com - Serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza telah menciptakan kondisi yang tidak sehat dan menyedihkan bagi banyak perempuan Palestina.

Kurangnya akses terhadap air dan produk kebersihan menstruasi seperti pembalut wanita dan tampon memaksa mereka untuk mengonsumsi pil penunda menstruasi.

Dr. Walid Abu Hatab, seorang konsultan medis kebidanan dan ginekologi di Nasser Medical Complex di selatan Kota Khan Younis,

menjelaskan bahwa pil tersebut mengandung norethisterone yang menjaga kadar hormon progesteron tetap tinggi.

Hal ini bertujuan untuk menghentikan rahim melepaskan lapisannya sehingga menstruasi ditunda.

Namun, pil ini dapat memiliki efek samping seperti pendarahan vagina yang tidak teratur, mual, perubahan siklus menstruasi, pusing, dan perubahan suasana hati.

Meskipun menyadari risiko efek samping tersebut,

beberapa perempuan Gaza seperti Salma Khaled mengatakan bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain di tengah gencarnya pengeboman Israel dan blokade Gaza.

Salma, seorang perempuan berusia 41 tahun yang tinggal di lingkungan Tel al-Hawa di Kota Gaza, telah mengalami ketakutan, ketidaknyamanan, dan depresi selama konflik ini.

Hal ini berdampak buruk pada siklus menstruasinya, yang menjadi tidak teratur dan disertai pendarahan hebat.

Terkait masalah persediaan pembalut, Salma mengungkapkan bahwa beberapa toko dan apotek yang masih buka tidak dapat memenuhi kebutuhan.

Sementara itu, kekurangan air dan berbagi rumah dengan puluhan kerabat telah membuat kebersihan rutin menjadi sebuah kemewahan, bahkan mustahil.

Mereka harus membatasi penggunaan kamar mandi dan mandi hanya beberapa hari sekali.

Apotek dan toko di Gaza juga mengalami kesulitan dalam memperoleh persediaan karena pengepungan total yang dilakukan oleh Israel.

Selain itu, pengeboman terhadap jalan-jalan utama di Jalur Gaza telah menghambat pengangkutan produk-produk medis ke apotek.

Dalam situasi di mana sarana untuk mengatur menstruasi seperti biasanya tidak tersedia, Salma memutuskan untuk mencoba mencari pil penunda menstruasi.

Biasanya, obat ini lebih mudah ditemukan di beberapa apotek karena jarang digunakan.

Salma berharap agar perang segera berakhir dan ia tidak perlu mengonsumsi pil penunda menstruasi tersebut lebih dari sekali.

Namun, penting bagi kita untuk menyadari bahwa kondisi ini hanya mencerminkan salah satu dari banyak dampak serangan Israel terhadap kesehatan dan kesejahteraan perempuan di Gaza.

Baca Juga: Pasukan darat Israel Mulai menyerbu Jalur Gaza, Hamas Siapkan Strategi Pertahankan Gaza, Palestine

Dalam situasi konflik yang sulit ini, adalah penting bagi kita semua untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada perempuan Palestina yang terkena dampak.

Mereka membutuhkan akses yang memadai terhadap air, produk kebersihan menstruasi, dan layanan kesehatan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.***

Baca Juga: Israel Putus Internet di Gaza, Elon Musk Bantu Hadirkan Starlink

 

Editor: Mohamad Jamaludin

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah