Network
PortalBangkalan.com- Pemerintah Turki mengutuk dengan tegas serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina di Jalur Gaza.
Rumah sakit ini merupakan satu-satunya rumah sakit kanker di Gaza yang telah beroperasi sejak tahun 2017.
Menanggapi serangan terhadap Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina,
Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan,
"Tidak ada alasan yang dapat membenarkan serangan semacam itu, terlebih lagi semua informasi yang diperlukan, termasuk koordinat lembaga tersebut, telah sebelumnya dibagikan kepada pihak berwenang Israel."
Hal ini dikutip dari Anadolu Agency.
Pemerintah Turki menambahkan bahwa pengepungan yang dilakukan di Gaza bertujuan untuk merampas hak-hak dasar rakyat Palestina,
dan serangan yang tidak manusiawi ini jelas melanggar hukum internasional.
Serangan udara Israel terhadap Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina terjadi pada hari Senin (30/10/23) yang lalu.
Dr. Subhi Skaik, Direktur Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, dalam wawancara dengan Anadolu Agency menyatakan,
"Pesawat tempur Israel melakukan serangan bom di lantai tiga Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, satu-satunya rumah sakit di Gaza yang melayani pasien kanker."
Dr. Skaik mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina mengalami kerusakan yang cukup parah akibat serangan Israel.
Meskipun terjadi kebakaran di lantai tiga rumah sakit tersebut, namun api berhasil dipadamkan.
Selain itu, beberapa sistem elektromagnetik di rumah sakit juga mengalami kerusakan akibat serangan tersebut.
Selama beberapa hari terakhir, Israel secara intensif melancarkan serangan udara di sekitar Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina.
Serangan ini mengancam nyawa para tenaga medis dan pasien yang berada di rumah sakit tersebut.
Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina terletak di bagian timur Jalur Gaza.
Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit terbesar di Palestina, dengan luas lahan sebesar 34.800 meter persegi.
Bangunan rumah sakit ini terdiri dari enam lantai dengan kapasitas 180 tempat tidur.
Selain menjadi rumah sakit kanker satu-satunya di Gaza, Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina juga berfungsi sebagai rumah sakit pelatihan dan penelitian yang lengkap.
Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina beroperasi di bawah naungan fakultas kedokteran Universitas Islam Gaza.
Rumah sakit ini juga memberikan pelatihan kepada dokter, perawat, dan staf paramedis lainnya.
Pembangunan Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, yang berlangsung antara tahun 2011 hingga 2017, didanai oleh Pemerintah Turki.
Pada Maret 2020, seluruh operasional rumah sakit, termasuk peralatan yang dimilikinya, diserahkan sepenuhnya kepada otoritas Gaza.
Kejadian serangan terhadap Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina ini mengundang keprihatinan dunia internasional atas pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional yang terjadi di Palestina.
Adanya serangan semacam ini menunjukkan perlunya upaya bersama untuk menjaga dan melindungi fasilitas kesehatan serta kehidupan manusia di wilayah konflik.
Semoga masalah ini segera mendapatkan solusi yang adil dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat Palestina.***
