Namun, yang jelas, jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sejak serangan balasan Israel pada 7 Oktober lalu, sudah ada 8.306 orang tewas di Gaza, termasuk 3.457 anak-anak.
Selain itu, lebih dari 1,4 juta penduduk sipil Gaza, dari total 2,3 juta jiwa, telah kehilangan tempat tinggal mereka, menurut para pejabat PBB.
Situasi ini memicu seruan dari berbagai pihak, agar pertempuran dihentikan demi memungkinkan bantuan kemanusiaan lebih lanjut mencapai Gaza.
Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin malam menegaskan
bahwa Israel tidak akan menyetujui gencatan senjata dengan Hamas di Gaza dan akan melanjutkan rencananya untuk memusnahkan kelompok tersebut.
Netanyahu menegaskan bahwa seruan gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah pada Hamas, yang menurutnya tidak akan terjadi.
Para pakar militer mengatakan bahwa pasukan Israel bergerak perlahan dalam serangan darat
mereka untuk menjaga kemungkinan bahwa militan Hamas akan merundingkan pembebasan para sandera.***