Konflik Israel-Palestina Semakin Menjadi, Inilah Akar Sejarah Munculnya Tragedi Kemanusiaan Tersebut

- 20 Oktober 2023, 11:25 WIB
Ilustrasi Konflik Israel-Palestina
Ilustrasi Konflik Israel-Palestina /

PortalBangkalan.com- Dalam seminggu terakhir, tragedi kemanusiaan yang sangat menyedihkan telah terjadi di Israel dan Palestina.

Hampir 3000 orang tewas dan lebih dari 10.000 orang terluka akibat perang yang melibatkan Israel dan Hamas.

Konflik Israel-Palestina merupakan salah satu konflik paling panjang dan kompleks di dunia modern.

Akarnya telah tertanam dalam sejarah selama lebih dari satu abad dan terus mempengaruhi kehidupan jutaan orang di Timur Tengah.

Untuk memahami ketegangan dan kekerasan yang terjadi di wilayah ini, kita perlu melihat lebih dalam faktor-faktor sejarah, politik, dan budaya yang telah berkontribusi terhadap konflik ini.

Akar Sejarah

Konflik Israel-Palestina dapat ditelusuri kembali ke akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 ketika gerakan Zionisme mulai mendapatkan momentum.

Gerakan ini bertujuan untuk membangun tanah air bagi orang Yahudi di Palestina.

Pada saat itu, Palestina merupakan bagian dari Kekaisaran Ottoman yang dihuni oleh mayoritas penduduk Arab, termasuk komunitas Yahudi dan Kristen.

Ketegangan pun mulai meningkat seiring dengan meningkatnya imigrasi Yahudi ke Palestina.

Pada tahun 1917, Deklarasi Balfour yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris selama Perang Dunia I menyatakan dukungan untuk pembentukan "rumah nasional bagi orang Yahudi" di Palestina.

Deklarasi ini semakin memperburuk konflik tentang tanah dan identitas antara komunitas di Palestina.

Faktor Nasionalisme dan Identitas

Nasionalisme memainkan peran penting dalam konflik Israel-Palestina.

Gerakan nasionalis Yahudi dan Palestina saling berhadapan dalam persaingan identitas dan aspirasi.

Gerakan Zionis berusaha menciptakan negara Yahudi di Palestina, sementara gerakan nasionalis Palestina bertujuan untuk mempertahankan identitas Arab dan hak atas tanah mereka.

Pada masa Perang Dunia I, imigrasi Yahudi ke Palestina semakin meningkat dan persaingan antara komunitas Palestina dan Yahudi semakin intens.

Pertentangan mengenai wilayah dan identitas ini semakin memperdalam kesenjangan antara kedua pihak dan menjadi akar konflik berdarah yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Pembagian Palestina dan Pembentukan Israel

Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusulkan pembagian Palestina menjadi negara Yahudi dan negara Arab yang terpisah.

Usulan ini diterima oleh pemimpin Yahudi, tetapi ditolak oleh pemimpin Arab. Akibatnya, terjadi perang besar antara pasukan Yahudi dan Arab.

Pada tahun 1948, negara Israel didirikan secara resmi.

Hal ini mengakibatkan pengusiran massal sekitar sejuta warga Arab Palestina dari tanah mereka dan penciptaan negara mayoritas Yahudi di tanah Palestina.

Peristiwa ini yang dikenal sebagai Nakba (bencana) masih menjadi kenangan yang sangat menyakitkan bagi Palestina.

Terjadinya Perang Arab-Israel

Terjadi beberapa kali perang Arab-Israel, seperti Perang Enam Hari pada tahun 1967

dan Perang Yom Kippur pada tahun 1973, yang semakin memperburuk situasi dan mengubah perbatasan wilayah Palestina.

Konflik Arab-Israel tidak berakhir setelah pengusiran massal warga Palestina dan pembentukan negara Israel pada tahun 1948.

Pendudukan Israel atas Tepi Barat dan Jalur Gaza pada tahun 1967 menciptakan ketegangan dan perlawanan yang berkelanjutan dari kelompok-kelompok Palestina.

Pada masa inilah, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Hamas muncul.

Upaya Perdamaian

Selama beberapa dekade, banyak upaya internasional telah dilakukan untuk mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina.

Beberapa inisiatif, seperti Konferensi Madrid pada tahun 1991 dan Proses Oslo pada tahun 1993,

mencoba menciptakan kerangka kerja untuk penyelesaian dua negara yang saling diakui.

Namun, perundingan yang berkelanjutan sering kali terhenti atau gagal mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak.

Isu-isu yang menjadi hambatan dalam perundingan meliputi perbatasan, status Yerusalem, pemukiman Israel di Tepi Barat, pengungsi Palestina, dan keamanan.

Selain itu, perpecahan politik internal di antara kelompok-kelompok Palestina juga mempersulit upaya perdamaian.

 

Konflik Israel-Palestina adalah konflik yang kompleks dan penuh dengan sejarah, politik, dan isu-isu identitas yang saling terkait.

Akar sejarahnya dapat ditelusuri kembali hingga abad ke-19 dan gerakan Zionisme, serta reaksi nasionalisme Palestina.

Pembagian Palestina dan pembentukan negara Israel pada tahun 1948 memperdalam ketegangan antara kedua pihak.

Perang Arab-Israel dan pendudukan Israel atas wilayah Palestina juga menjadi faktor penting dalam konflik ini.

Itulah sejarah terjadinya konflik Israel Palestina yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

Semoga tragedi kemanusiaan ini segera berakhir.***

Editor: Mohamad Jamaludin

Sumber: uinsgd.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah