Perdana Menteri Israel Tolak Gencatan Senjata, Israel Umumkan Tujuan Sebenarnya ?

31 Oktober 2023, 20:18 WIB
PM Israel, Netanyahu, /

PortalBangkalan.com- Gencatan Senjata dalam perang antara Israel dan Hamas masih terlihat jauh dari terwujud.

Hal ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu,

yang menyatakan bahwa negaranya tidak akan mengindahkan resolusi Majelis Umum PBB yang bertujuan memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Operasi militer yang semakin intensif yang dilakukan oleh pasukan darat Israel di Jalur Gaza dan serangan udara yang menghantam wilayah Palestina yang dikuasai Hamas

merupakan tanggapan atas serangan yang terjadi pada tanggal 7 Oktober, yang merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.

Dampak dari operasi militer yang intensif ini menimbulkan ketakutan bagi sekitar 2,4 juta penduduk Gaza.

Menurut kementerian kesehatan yang dikuasai Hamas, lebih dari 8.300 orang telah terbunuh akibat konflik ini.

Netanyahu menyatakan bahwa permintaan untuk gencatan senjata sebenarnya berarti menyerah kepada Hamas,

Ia menegaskan bahwa Israel tidak akan menyerah kepada Hamas dan bersumpah untuk terus berjuang hingga pertempuran ini dimenangkan.

Amerika Serikat, sekutu Israel, juga mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap gencatan senjata.

Menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Kirby, mereka tidak percaya bahwa gencatan senjata adalah jawaban yang tepat saat ini.

Kirby menambahkan bahwa perlu dipertimbangkan adanya jeda untuk memasukkan bantuan ke Gaza.

Operasi militer yang dilakukan oleh pasukan Israel di wilayah sempit Palestina dan pengiriman tank ke pinggiran Kota Gaza telah meningkatkan kekhawatiran akan krisis kemanusiaan yang semakin meluas.

Dalam konteks ini, Kirby menyatakan bahwa pihak Amerika Serikat yakin dapat meningkatkan jumlah truk bantuan yang masuk ke Gaza melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir menjadi sekitar 100 truk per hari.

Meskipun bantuan terbatas telah memasuki Gaza dari Mesir berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh Amerika Serikat, jumlah bantuan yang diterima masih jauh dari ratusan truk per hari yang dibutuhkan menurut lembaga bantuan.

Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA, menyerukan kepada Dewan Keamanan untuk segera menuntut gencatan senjata demi kemanusiaan.

Menurutnya, sistem yang ada untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza akan gagal kecuali ada kemauan politik untuk menjamin aliran pasokan yang sesuai dengan kebutuhan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam konflik ini, perang Gaza kali ini tergolong paling berdarah yang pernah terjadi.

Serangan udara yang berlangsung selama berminggu-minggu dan operasi darat selama tiga malam berturut-turut yang berpusat di Gaza utara menghasilkan kerugian yang besar.

Tentara Israel menggunakan tank dan buldoser lapis baja yang bergerak di pasir, sementara penembak jitu mengambil posisi di dalam bangunan tempat tinggal yang kosong.

Serangan udara merusak jalan dan meruntuhkan bangunan sebelum pasukan Israel mundur.

Dalam serangan ini, Hamas mengklaim telah menembakkan rudal anti-tank ke dua kendaraan lapis baja Israel dan berhasil mencegah pasukan Israel membangun kehadirannya di Gaza.

Baca Juga: IRAN Mulai Geram Terhadap Israel, Dukung Palestina ?

Perkembangan konflik ini juga menyebabkan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki.***

Editor: Mohamad Jamaludin

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler