Pengertian Anti Semit, Narasi yang Digunakan Israel Melawan Pembela Palestina

21 Oktober 2023, 21:01 WIB
ilustrasi antisemit /

PortalBangkalan.com- Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, mendapat tuduhan menyebarkan pesan anti-Semitisme setelah mengeluarkan dukungan untuk Palestina melalui media sosial.

Pada Jumat (20/10/2023), Thunberg membagikan foto dirinya bersama tiga perempuan lainnya yang memegang poster berisi slogan-slogan pro-Palestina.

Ia menulis, "Hari ini kami menunjukkan solidaritas dengan Palestina dan Gaza," sambil menyerukan gencatan senjata di Timur Tengah.

Aktivis ini juga menambahkan, "Kami berjuang untuk keadilan dan kebebasan bagi warga Palestina dan semua warga sipil yang terdampak."

Namun, beberapa orang dengan cepat menyadari bahwa salah satu perempuan dalam foto tersebut memegang boneka gurita kecil berwarna biru di pangkuannya, dan sebagian menginterpretasikannya sebagai gambaran anti-Semitisme.

Boneka gurita tersebut menggambarkan stereotip orang Yahudi sebagai makhluk yang mengancam dengan tentakel panjang dan jangkauannya yang luas.

Gambar-gambar semacam ini pernah digunakan di Jerman Nazi dan tempat lainnya untuk mempromosikan mitos dan teori konspirasi mengenai orang Yahudi dan agama Yahudi.

Mendapati adanya kontroversi tersebut, Thunberg segera menghapus posting aslinya dan membagikan foto yang sama dengan bagian boneka gurita dipotong.

Ia menuliskan, "Saya menyadari bahwa boneka binatang yang ada dalam posting-an saya sebelumnya dapat diartikan sebagai simbol anti-Semitisme, yang sama sekali tidak saya sadari."

Thunberg menjelaskan bahwa boneka tersebut sebenarnya adalah alat yang sering digunakan oleh penderita autis untuk mengkomunikasikan perasaan mereka.

Ia menambahkan, "Kami tentu saja menentang segala bentuk diskriminasi dan mengutuk anti-Semitisme dalam segala bentuknya."

Penjelasan ini diberikan untuk menjelaskan alasannya menghapus posting-an sebelumnya.

Respons terhadap kontroversi ini juga datang dari mantan juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Arye Sharuz Shalicar, yang kemudian menarik kembali komentarnya.

Awalnya, Shalicar menyatakan bahwa siapa pun yang mengidentifikasi Greta dengan cara apa pun di masa depan adalah pendukung teror.

Ia menyebutkan bahwa menunjukkan solidaritas dengan Gaza tanpa menyebutkan berita tentang pembantaian orang Israel merupakan hal yang tidak tepat.

Namun, kemudian Shalicar menjelaskan bahwa komentar tersebut dilontarkan dalam keadaan emosi yang mendalam dan tidak mencerminkan pandangan militer Israel.

Penting untuk memahami pengertian anti-Semitisme. Narasi anti-Semitisme sering digunakan oleh Israel untuk melawan para penentang rezim Zionis.

Namun, sebenarnya istilah "Semit" merujuk pada kelompok etnis dan linguistik yang memiliki akar sejarah di wilayah Semitik, mencakup wilayah Timur Tengah dan sebagian Afrika.

Orang-orang Semit adalah keturunan yang berbagi bahasa dan budaya dari rumpun bahasa Semit, termasuk bahasa Ibrani, Arab, Akkadia, Amharik, dan lainnya.

Oleh karena itu, narasi anti-Semit seharusnya juga berlaku bagi mereka yang membenci dan menindas orang Arab Palestina di Gaza yang saat ini menjadi sasaran serangan militer Israel.

Baca Juga: AKSI PEDULI Konflik Israel-Palestina, Kedubes PALESTINA di Jakarta BUKA DONASI untuk Membantu Warga Gaza

Namun, dalam praktiknya, narasi anti-Semitisme sering kali dipersempit untuk merujuk pada tindakan diskriminatif, kebencian, atau prasangka terhadap orang Yahudi. Istilah ini pertama kali digunakan pada abad ke-19 untuk menggambarkan tindakan dan pandangan yang bertentangan dengan orang Yahudi.

Anti-Semitisme dapat muncul dalam bentuk stereotip negatif, penindasan, penganiayaan, kekerasan, dan retorika yang merendahkan terhadap komunitas Yahudi.***

Editor: Mohamad Jamaludin

Tags

Terkini

Terpopuler